Sunday, February 23, 2025
HomeBeritaAl-Shar’a: Ribuan relawan bergabung dengan tentara baru Suriah

Al-Shar’a: Ribuan relawan bergabung dengan tentara baru Suriah

Presiden Suriah, Ahmed Al-Shar’a, dalam sebuah wawancara pada hari Senin, mengatakan bahwa ribuan relawan telah bergabung dengan Tentara Suriah Baru.

Ini terjadi setelah tergulingnya rezim mantan presiden Bashar al-Assad dan pembubaran militernya serta aparat keamanannya.

Dalam podcast bersama Alastair Campbell, mantan Juru Bicara Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, dan Rory Stewart, mantan menteri dari Partai Konservatif Inggris, Al-Shar’a menegaskan bahwa dia tidak menerapkan wajib militer, melainkan memilih sistem rekrutmen sukarela.

Ia menambahkan bahwa ribuan orang telah bergabung dengan Tentara Suriah Baru.

Al-Shar’a menjelaskan bahwa banyak pemuda Suriah sebelumnya melarikan diri dari negara itu untuk menghindari wajib militer yang diberlakukan oleh rezim sebelumnya.

Hal itu menjadi salah satu kekhawatiran utama rakyat Suriah setelah konflik meletus pada tahun 2011. Konflik tersebut telah menyebabkan lebih dari setengah juta orang tewas.

Sebelum konflik, jumlah pasukan tempur Tentara Suriah mencapai 300.000 personel. Namun, separuh dari mereka tewas dalam pertempuran, membelot, atau melarikan diri, menurut perkiraan yang ada.

Iran, bersama kelompok-kelompok loyalisnya, serta Rusia memberikan dukungan militer kepada pasukan rezim Assad selama bertahun-tahun, yang memungkinkan mereka merebut kembali sebagian besar wilayah di Suriah.

Namun, kekuatan tersebut runtuh dengan cepat setelah serangan mendadak yang dilancarkan oleh kelompok-kelompok oposisi yang dipimpin oleh Hay’at Tahrir al-Sham, yang dikomandoi oleh Al-Shar’a, pada bulan November.

Sejak mengambil alih pemerintahan, administrasi baru telah membuka puluhan pusat untuk menyelesaikan status mantan tentara setelah mereka diberhentikan dari dinas militer.

Al-Shar’a juga telah mencapai kesepakatan dengan para pemimpin faksi-faksi revolusioner untuk membubarkan semua kelompok bersenjata tersebut dan mengintegrasikannya ke dalam Kementerian Pertahanan.

Selain itu, sebuah komite yang terdiri dari para pemimpin militer dibentuk untuk merancang struktur Tentara Suriah Baru.

Dalam wawancara tersebut, Al-Shar’a kembali menyerukan pencabutan sanksi Barat yang dijatuhkan terhadap Suriah. Ia mengatakan bahwa ia merasakan adanya konsensus di antara para pengunjung yang datang ke Damaskus mengenai perlunya pencabutan sanksi tersebut.

Menurutnya, Suriah menghadapi tantangan keamanan besar, dan salah satu solusi utamanya adalah dengan mencapai pembangunan ekonomi.

Ia menekankan bahwa tanpa pertumbuhan ekonomi, tidak akan ada stabilitas, yang pada akhirnya akan menyebabkan kekacauan dan ketidakamanan di negara itu.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular