Friday, January 24, 2025
HomeBeritaAmnesty International berikan penghargaan kepada para jurnalis Palestina

Amnesty International berikan penghargaan kepada para jurnalis Palestina

Amnesty Australia memberikan penghargaan keapda para jurnalis Palestina dengan anugerah Human Rights Defender Awards 2024.

Dalam acara tersebut, Amnesty International menyebutkan sejumlah jurnalis yang terus mengangkat situasi di Gaza selama genosida yang sedang berlangsung. Penghargaan ini juga diberikan kepada semua pihak yang telah kehilangan nyawa saat meliput peristiwa di lapangan.

“Untuk menghormati ketangguhan, keberanian, dan keberanian luar biasa dari jurnalis yang bekerja di kondisi yang sangat berbahaya,” jelas kelompok hak asasi manusia tersebut.

Bisan Owda, Plestia Alaqad, serta Anas Al-Sharif dari Al Jazeera terpilih dalam penghargaan tersebut. Sementara itu, jurnalis Ahmed Shihab-Eldin juga dihormati secara individu atas karyanya.

Kelompok pemantau hak asasi ini mengatakan bahwa penghargaan tahun ini diberikan kepada jurnalis berdasarkan dampak signifikan dari pelaporan tanpa rasa takut mengenai genosida di Gaza.

Al-Sharif mendedikasikan penghargaan ini untuk “setiap jurnalis Palestina yang telah meliput peristiwa dan kejahatan pendudukan Israel di tengah perang dan pengepungan yang terus berlangsung di Jalur Gaza,” termasuk rekannya, juru kamera Al Jazeera yang terluka, Fadi Al-Wahidi.

Ia juga mencatat bahwa ia menerima penghargaan ini bertepatan dengan peringatan setahun meninggalnya sang ayah di rumah mereka akibat tembakan pasukan Israel. “Saya dedikasikan penghargaan ini untuk roh ayah saya; semoga Allah merahmatinya,” kata Al-Sharif.

Sementara itu, Shihab-Eldin menyatakan, “Saya merasa terhormat dan rendah hati dapat termasuk di antara jurnalis-jurnalis pemberani yang saya kenal, yang mempertaruhkan segalanya untuk memberi informasi kepada kami. Mereka telah mengajarkan saya banyak tentang apa arti menjadi saksi, dan apa arti menjadi manusia.”

Al-Aqad mendedikasikan penghargaan ini untuk “setiap anak Palestina… setiap ibu yang menolak untuk kehilangan harapan, dan setiap suara yang menolak untuk dibungkam.”

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular