Beberapa anggota parlemen mengirim surat kepada Presiden Joe Biden yang mempertanyakan keterlibatan angkatan bersenjata AS dalam perang Israel yang meluas di Timur Tengah, demikian dilaporkan Anadolu Agency.
“Keterlibatan militer Amerika dalam perang ini belum diizinkan oleh Kongres Amerika Serikat, sebagaimana diwajibkan oleh Konstitusi dan hukum AS.
“Rakyat Amerika telah menjelaskan bahwa mereka ingin melihat gencatan senjata segera, mengakhiri perang ini dan memulangkan sandera, bukan memperdalam keterlibatan Amerika dalam perang regional yang berpotensi tak berujung,” tulis para anggota parlemen.
Surat itu ditandatangani oleh Anggota Kongres Rashida Tlaib, Anggota Kongres Cori Bush, Anggota Kongres Andre Carson, Anggota Kongres Summer Lee, dan Anggota Kongres Ilhan Omar.
Para anggota parlemen meminta Biden untuk memberikan laporan terperinci tentang keterlibatan militer AS Bersama pasukan Israel yang saat ini terlibat dalam perang di Gaza, Lebanon, Iran, Yaman, Tepi Barat, Suriah, atau di tempat lain di Timur Tengah.
“Pemerintah tidak dapat terus mengabaikan hukum tanpa campur tangan Kongres,” tulis mereka.
“Jika tidak ada gencatan senjata dan permusuhan segera, Kongres tetap memiliki hak dan kemampuan untuk menjalankan kewenangan Konstitusionalnya untuk mengarahkan penarikan semua Angkatan Bersenjata yang tidak sah dari wilayah tersebut sesuai dengan Bagian 5(c) Resolusi Kekuasaan Perang,” kata mereka dalam surat tersebut.
Israel terus melancarkan serangan yang menghancurkan di Gaza meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Lebih dari 43.200 orang telah tewas sejak saat itu, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 101.600 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang mematikannya di Gaza.
Israel juga melancarkan kampanye udara besar-besaran pada bulan September di Lebanon terhadap Hizbullah dalam eskalasi perang lintas batas selama setahun antara Israel dan kelompok tersebut sejak dimulainya serangan brutal Israel di Gaza.
Hampir 2.900 orang tewas dan lebih dari 13.000 orang terluka akibat serangan Israel sejak Oktober lalu, menurut otoritas kesehatan Lebanon.
Israel memperluas konflik dengan melancarkan serangan ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.