Bandara Internasional Damaskus dijadwalkan kembali melayani penerbangan internasional pada Selasa (7/1), menurut Kepala Otoritas Penerbangan Sipil dan Transportasi Udara Suriah, Ashad Al-Suleibi.
Dikutip dari Anadolu, dalam pernyataan kepada kantor berita resmi Suriah, SANA, Al-Suleibi mengonfirmasi upaya rehabilitasi penuh terhadap bandara di Damaskus dan Aleppo – dua kota terbesar di Suriah – tengah berlangsung dengan bantuan mitra internasional.
“Kami dengan senang hati mengumumkan dimulainya kembali penerbangan internasional ke dan dari Bandara Internasional Damaskus mulai 7 Januari,” ujarnya.
Langkah ini mengakhiri lebih dari satu dekade penghentian lalu lintas udara internasional.
Sebagian besar maskapai menghentikan penerbangan ke Damaskus pada 2012 akibat tindakan keras rezim terhadap protes yang meletus pada 2011, yang menjadi awal dari perang saudara yang berkepanjangan.
Qatar Airways menjadi maskapai internasional pertama yang mengumumkan kembali penerbangan ke Damaskus, dengan jadwal tiga kali seminggu mulai Selasa.
Pemulihan layanan penerbangan ini terjadi setelah Bashar Assad, pemimpin Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia pada 8 Desember lalu.
Kepergian Assad menyusul pengambilalihan Damaskus oleh kelompok anti-rezim, yang mengakhiri kekuasaan panjang Partai Baath.
Pengambilalihan Damaskus berlangsung cepat setelah pejuang Hayat Tahrir al-Sham merebut kota-kota strategis dalam serangan kilat yang memakan waktu kurang dari dua minggu.
Saat ini, pemerintahan baru di bawah pimpinan Ahmed al-Sharaa telah mengambil alih kendali Suriah.
Baca juga: Pengawas penjara Saydnaya dan komandan Assad ditangkap
Baca juga: Hamas: Tindakan Otoritas Palestina bunuh pengungsi adalah kejahatan besar
