Tuesday, August 5, 2025
HomeBeritaBayi atas nama Yahya Sinwar guncang rumah sakit Jerman

Bayi atas nama Yahya Sinwar guncang rumah sakit Jerman

Nama mantan kepala biro politik Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, mengguncang Jerman setelah muncul dalam papan sambutan kelahiran bayi baru di Rumah Sakit Universitas Leipzig, lansir Turkiye Today.

Setiap hari, rumah sakit tersebut menyambut kelahiran bayi dengan menampilkan nama-nama mereka di sebuah papan pengumuman—bersama ucapan “Selamat Datang”—dengan nama-nama seperti Matteo, Emma, Lukas, atau Mohammed. Namun pada Ahad (3/8/2025), publik dikejutkan dengan munculnya nama “Yahya Sinwar” di urutan teratas.

Tak hanya itu, perhatian publik semakin tersita saat diketahui bahwa pada nama tersebut terdapat gambar hati yang digambar di atas huruf “i”, yang dinilai memperindah tampilan nama. Detail ini kemudian memicu kemarahan sebagian pengguna media sosial.

Foto papan nama tersebut diunggah ke akun Instagram resmi rumah sakit dan langsung mendapat reaksi luas dari warganet, yang menyampaikan keterkejutan dan ketidaknyamanan.

Rumah Sakit minta maaf

Menanggapi kontroversi tersebut, pihak rumah sakit menyampaikan permintaan maaf resmi. Dalam pernyataannya, rumah sakit menyebut bahwa staf yang mengunggah foto tersebut tidak mengetahui makna atau sensitivitas nama itu dalam konteks politik dan geopolitik saat ini.

“Dalam kasus ini, staf yang mengunggah foto tidak menyadari bahwa nama tersebut saat ini dikaitkan dengan tokoh politik yang dikenal luas dan berperan dalam konteks geopolitik yang sangat sensitif,” ujar juru bicara rumah sakit, Jorn Glasner, kepada surat kabar Bild.

Rumah Sakit Universitas Leipzig juga menyampaikan permintaan maaf kepada siapa pun yang merasa tersinggung atau tidak nyaman akibat unggahan tersebut. “Kami menjadikan insiden ini sebagai momentum untuk meninjau kembali prosedur internal kami, guna menangani situasi serupa dengan lebih sensitif di masa depan,” lanjut pernyataan tersebut.

Menurut media Die Welt, hingga kini tidak diketahui alasan orangtua memilih nama tersebut, dan belum ada informasi apakah kantor catatan sipil setempat akan menyetujui nama tersebut secara resmi.

Simbol perlawanan dan sensitivitas politik

Yahya Sinwar dikenal sebagai salah satu pemimpin utama Hamas di Gaza dan tokoh sentral dalam perencanaan operasi militer kelompok tersebut. Bagi sebagian kalangan, khususnya pendukung Palestina, Sinwar dianggap sebagai simbol perlawanan dan keteguhan.

Ia tetap berada di Gaza hingga tahap akhir konflik, dan dilaporkan tewas dalam konfrontasi langsung dengan pasukan Israel. Hamas mengumumkan kematiannya pada 18 Oktober 2024, setelah Israel menyatakan bahwa Sinwar tewas dalam sebuah operasi militer bersama antara tentara dan badan intelijen Shin Bet.

Israel menyebut Sinwar sebagai dalang di balik Operasi “Banjir Al-Aqsa” pada 7 Oktober 2023—serangan berskala besar yang menargetkan permukiman dan pangkalan militer Israel di sekitar perbatasan Gaza, yang menyebabkan korban jiwa dan kerugian besar, serta mengguncang kredibilitas sistem keamanan dan intelijen Israel di mata dunia.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular