Dana kekayaan negara Norwegia, yang merupakan dana kekayaan negara terbesar di dunia, memutuskan untuk mengecualikan enam perusahaan Israel dari portofolio investasinya. Keputusan ini diambil menyusul situasi yang memburuk di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Senin (18/8/2025), pengelola dana menyebutkan bahwa sebagian investasinya di Israel telah ditarik sebagai bagian dari kepatuhan terhadap pedoman etika yang ketat.
Komite Etika yang mengawasi dana tersebut menegaskan akan terus mengevaluasi perusahaan-perusahaan Israel setiap tiga bulan guna memastikan seluruh investasi tetap sejalan dengan standar etika yang telah ditetapkan.
Kementerian Keuangan Norwegia menyatakan bahwa nama-nama perusahaan yang terkena dampak baru akan diumumkan setelah proses penjualan saham sepenuhnya rampung. Untuk saat ini, proses divestasi masih berlangsung dan identitas perusahaan belum dapat dipublikasikan.
Wakil Kepala Eksekutif Dana Kekayaan Negara Norwegia, Trond Grande, dalam konferensi pers pada 12 Agustus 2025, mengatakan bahwa kemungkinan akan ada lebih banyak perusahaan Israel yang dikeluarkan dari portofolio, tergantung hasil evaluasi lanjutan terhadap situasi di Gaza dan Tepi Barat.
Langkah ini diumumkan sehari setelah dana kekayaan negara Norwegia mengakhiri seluruh kontrak dengan perusahaan pengelola aset yang menangani investasinya di Israel.