Wednesday, April 30, 2025
HomeBeritaBen-Gvir diteriaki penjahat perang dalam kunjungan ke AS

Ben-Gvir diteriaki penjahat perang dalam kunjungan ke AS

Menteri Keamanan Nasional Israel yang kontroversial, Itamar Ben-Gvir, mengakhiri kunjungan resmi pertamanya ke Amerika Serikat pada Selasa (29/4/2025) waktu setempat, di tengah aksi protes yang menyerukan pembebasan Palestina di dalam kompleks Gedung Capitol, Washington DC.

Dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial, tampak sekelompok demonstran meneriakkan “Free Palestine dan War Criminal” secara langsung kepada Ben-Gvir saat ia berada di Kongres AS.

Ben-Gvir tiba di Amerika Serikat pekan lalu dalam kunjungan perdananya sejak bergabung dengan pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada akhir 2022. Sepanjang kunjungannya, ia menghadapi sejumlah aksi protes dari para pendukung Palestina di beberapa lokasi.

Lewat media sosial, Ben-Gvir menyatakan bahwa ia telah menyelesaikan “kunjungan diplomatik” ke AS dengan mengadakan pertemuan dengan sejumlah anggota senior Kongres yang, menurutnya, menyampaikan dukungan penuh terhadap Israel.

Namun, tidak disebutkan apakah ia bertemu dengan pejabat dari pemerintahan Amerika Serikat. Dalam sebuah pernyataan minggu lalu, Ben-Gvir mengklaim bahwa Partai Republik mendukung seruannya untuk mengebom gudang makanan dan bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza yang tengah dilanda perang.

Pernyataan itu segera dibantah oleh Departemen Luar Negeri AS. Dalam pernyataannya, juru bicara menyebut klaim Ben-Gvir sebagai “kontradiksi total” terhadap kebijakan resmi Amerika Serikat.

Selama masa pemerintahan Presiden Joe Biden sebelumnya, Ben-Gvir diboikot karena retorika ekstremnya, dukungan terhadap kekerasan terhadap warga Palestina, serta advokasi pembangunan permukiman ilegal di wilayah Palestina yang diduduki.

Menteri Keuangan Israel yang juga berasal dari kubu sayap kanan, Bezalel Smotrich, mengalami perlakuan serupa. Namun, ia sempat mengunjungi Washington pada Februari lalu setelah mantan Presiden Donald Trump kembali menjabat.

Baik Ben-Gvir maupun Smotrich dikenal sebagai tokoh paling ekstrem dalam kabinet Netanyahu. Keduanya secara terbuka mendorong kekerasan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina dan properti mereka di Tepi Barat, wilayah yang mengalami peningkatan tajam dalam serangan sejak dimulainya konflik terbaru di Gaza pada Oktober 2023.

Menurut data otoritas Palestina, serangan Israel sejak saat itu telah menewaskan sedikitnya 52.300 warga Gaza, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular