Wednesday, October 23, 2024
HomeBeritaBlinken-Netanyahu bahas Gaza dan potensi pertukaran sandera

Blinken-Netanyahu bahas Gaza dan potensi pertukaran sandera

Perdana Menteri kolonial Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken di Yerusalem pada Selasa (22/10/2024) untuk membahas masa depan Gaza pasca perang dan kemungkinan kesepakatan pembebasan sandera, lansir Jerusalem Post.

Salah satu topik utama yang dibahas adalah kerangka pemerintahan di Gaza setelah berakhirnya konflik.

Meskipun Amerika Serikat dan Israel sepakat bahwa Hamas tidak akan diperbolehkan memerintah Gaza yang berpenduduk sekitar 2,2 juta orang, kedua negara tampaknya memiliki pandangan yang berbeda terkait siapa yang akan memegang kendali setelah itu.

Amerika Serikat ingin melihat Otoritas Palestina yang direformasi mengambil alih pemerintahan di Gaza sebagai bagian dari jalan menuju solusi dua negara yang diharapkan dapat mengakhiri konflik jangka panjang antara Israel dan Palestina.

“Kami ingin melihat pemerintahan di Gaza yang bersatu dengan Tepi Barat di bawah Otoritas Palestina yang direvitalisasi,” kata Juru Bicara Deputi Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel, di Washington pada hari yang sama.

Patel menegaskan bahwa AS menolak adanya pemindahan penduduk Palestina dari Gaza secara jangka panjang atau pengurangan wilayah Gaza.

“Kami ingin melihat elemen-elemen positif yang akan membawa kita pada perdamaian yang berkelanjutan, dan hal itu, menurut pandangan kami, harus mencakup suara rakyat Palestina serta aspirasi mereka,” jelasnya.

Meski demikian, Netanyahu belum menetapkan rencana yang jelas terkait pemerintahan pasca perang di Gaza atau kriteria kapan perang akan berakhir.

Ia hanya menegaskan bahwa tujuan utamanya adalah menghancurkan Hamas. Netanyahu juga menyatakan ketidaksetujuannya terhadap keterlibatan Otoritas Palestina, bahkan jika lembaga tersebut sudah direformasi, dalam pemerintahan lokal Gaza pasca konflik.

Pembahasan ini menunjukkan perbedaan pandangan yang signifikan antara Amerika Serikat dan Israel dalam menyusun masa depan Gaza, terutama terkait bagaimana wilayah tersebut akan diperintah setelah perang dan siapa yang akan mengemban tanggung jawab tersebut.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular