Friday, July 4, 2025
HomeBeritaBom 230 kilogram yang hantam kafe di Gaza buatan AS

Bom 230 kilogram yang hantam kafe di Gaza buatan AS

Sebuah bom seberat 230 kilogram yang dijatuhkan oleh jet tempur Israel dan menghantam sebuah kafe di tepi pantai Gaza pada Senin (1/7/2025) lalu diketahui merupakan bom buatan Amerika Serikat, demikian dilaporkan The Guardian pada Kamis (3/7/2025).

Berdasarkan analisis para ahli persenjataan dan fragmen yang ditemukan di lokasi, bom tersebut diidentifikasi sebagai MK-82 buatan AS—bom serba guna seberat 230 kilogram. Ledakan bom tersebut menimbulkan kawah besar dan menewaskan sedikitnya 33 warga Palestina.

Korban termasuk seorang fotografer pria ternama di kancah internasional, seorang seniman visual perempuan, seorang petinju perempuan, serta seorang anak berusia satu tahun.

Para pakar menilai, penggunaan jenis bom seperti MK-82 terhadap warga sipil dapat dikategorikan sebagai kejahatan perang.

Di saat yang hampir bersamaan, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengesahkan penjualan bom jenis yang sama kepada Israel. Dalam pernyataan resminya, Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan AS (DSCA) menyebut, “Pemerintah Israel telah meminta pembelian sebanyak 3.845 unit KMU-558B/B Joint Direct Attack Munition (JDAM) guidance kits untuk bom BLU-109, serta 3.280 unit KMU-572 F/B JDAM guidance kits untuk bom MK-82.”

Pemerintah AS menyatakan bahwa dukungan kepada Israel merupakan bagian dari komitmen keamanan nasional Amerika Serikat.

“AS berkomitmen terhadap keamanan Israel, dan hal ini penting bagi kepentingan nasional AS untuk membantu Israel dalam mengembangkan dan mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang kuat dan siaga,” demikian pernyataan DSCA.

Disebutkan pula bahwa kontraktor utama dari penjualan ini adalah perusahaan Boeing, yang berbasis di St. Charles, Missouri.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular