Sayap militer Hamas, Brigade Izzuddin Al-Qassam, mengumumkan telah menggempur dua tank Israel di pusat Kota Khan Younis, Jalur Gaza bagian selatan, Rabu (14/8).
Serangan ini disebut sebagai bagian dari respons atas perang yang oleh kelompok tersebut disebut sebagai “pembantaian massal” yang terus dilakukan Israel sejak 22 bulan terakhir.
Dalam pernyataan resmi pada Rabu malam, Al-Qassam menyebut pejuangnya menargetkan dua tank menggunakan dua peluru kendali antitank jenis Yassin 105 serta sebuah bahan peledak di dekat Bundaran Abu Hamid, Khan Younis.
Kendati pasukan Israel telah melakukan penetrasi ke wilayah yang luas di Gaza, operasi militer itu dinilai belum mampu menghentikan serangan perlawanan.
Baik terhadap pasukan dan titik-titik militer Israel di dalam Gaza maupun serangan roket ke kota dan permukiman di wilayah Israel yang berlangsung secara berkala.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel—dengan dukungan Amerika Serikat—menjalankan operasi militer yang digambarkan berbagai pihak sebagai genosida terhadap warga Gaza.
Serangan itu meliputi pembunuhan massal, pengepungan yang menimbulkan kelaparan, penghancuran infrastruktur, dan pengusiran penduduk secara paksa, mengabaikan seruan komunitas internasional dan putusan Mahkamah Internasional yang memerintahkan penghentian operasi.
Menurut data otoritas Gaza, hingga kini lebih dari 61.000 warga Palestina tewas, lebih dari 154.000 lainnya terluka, dan hampir seluruh penduduk Gaza terusir dari rumah mereka.
Skala kehancuran infrastruktur disebut-sebut sebagai yang terparah sejak Perang Dunia II.
