Sunday, May 4, 2025
HomeBeritaBrigade Al-Qassam tewaskan dan lukai tentara Israel dalam operasi gabungan di Rafah

Brigade Al-Qassam tewaskan dan lukai tentara Israel dalam operasi gabungan di Rafah

Sayap militer Hamas, Brigade Izzuddin Al-Qassam, mengumumkan telah menewaskan dan melukai sejumlah tentara Israel dalam sebuah operasi gabungan.

Operasi itu dilancarkan pada Jumat sore pekan lalu (25/4) di Jalan At-Thiran, kawasan Tel Al-Sultan, Kota Rafah, Jalur Gaza bagian selatan.

Dalam pernyataan yang dirilis melalui kanal Telegram pada Kamis malam (1/5), Al-Qassam menyebut bahwa pasukannya berhasil memancing satu unit pasukan Israel.

Unit tersebut terdiri dari 41 kendaraan tempur jenis Hummer dan 1 truk militer “Eimulsia” ke dalam sebuah jebakan yang telah dipersiapkan dengan bahan peledak jenis “Shuwadh” serta aksi pejuang langsung.

Setelah ledakan awal, para pejuang Al-Qassam disebut terlibat dalam pertempuran jarak dekat dengan sisa pasukan Israel yang selamat.

Mereka telah berhasil menjatuhkan mereka antara tewas dan terluka.

Kelompok perlawanan Palestina itu juga menyatakan bahwa dalam situasi pertempuran yang sangat kompleks dan penuh risiko, terutama di tengah situasi yang mereka gambarkan sebagai “genosida” oleh Israel terhadap warga Gaza.

Pengumuman resmi atas serangan-serangan semacam ini kerap kali tertunda hingga para pejuang kembali dari garis depan.

Sebelumnya, pada 26 April lalu, militer Israel mengonfirmasi kematian dua perwiranya dalam pertempuran di Gaza, meskipun tanpa menyebutkan secara rinci lokasi maupun kondisi yang menyebabkan keduanya gugur.

Sejak dimulainya serangan ke Gaza pada 7 Oktober 2023, Angkatan Bersenjata Israel menyatakan telah kehilangan sekitar 850 personel militer.

Termasuk 410 tentara yang gugur sejak dimulainya operasi darat di Gaza pada 27 Oktober tahun lalu.

Angka tersebut mencakup korban tewas dari wilayah Gaza, Lebanon selatan, serta Tepi Barat.

Namun, sejumlah pengamat dan kelompok hak asasi manusia menuduh militer Israel menyembunyikan jumlah korban yang sebenarnya.

Terutama karena banyak klaim dari kelompok perlawanan Palestina atas keberhasilan mereka dalam melakukan serangan yang menyebabkan korban di pihak Israel, namun tidak diakui secara resmi oleh Tel Aviv.

Sejumlah laporan internasional juga mengungkapkan bahwa Israel menerapkan sensor militer yang ketat terhadap media domestik terkait jumlah korban jiwa.

Selain itu, terdapat juga kerugian material akibat serangan-serangan dari kelompok perlawanan, dengan alasan menjaga moral publik.

Operasi yang diklaim Al-Qassam ini terjadi di tengah berlangsungnya serangan militer besar-besaran Israel ke Jalur Gaza yang telah berlangsung selama 19 bulan.

Akibatnya, telah menewaskan serta melukai lebih dari 170.000 warga Palestina. Sebagian besar di antaranya adalah anak-anak dan perempuan, sebagaimana dicatat oleh sejumlah lembaga internasional.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular