Ratusan warga Israel menggelar unjuk rasa di Bandara Ben Gurion, Tel Aviv, Rabu (24/9/2025) malam, menuntut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu segera memulangkan para sandera Israel di Gaza, meskipun harus menghentikan operasi militer.
Aksi protes ini berlangsung menjelang keberangkatan Netanyahu ke New York, Amerika Serikat, untuk menghadiri Sidang Umum PBB dan bertemu Presiden AS Donald Trump.
“Menjelang keberangkatan Netanyahu untuk menyampaikan pidatonya di PBB, para pengunjuk rasa berkumpul malam ini di Bandara Ben Gurion,” lapor media Israel Walla.
Menurut laporan tersebut, para demonstran menyuarakan penolakan terhadap kebijakan Netanyahu yang terus melanjutkan perang di Gaza dan mendesak dilakukannya pertukaran tahanan untuk membebaskan para sandera.
Video yang dibagikan aktivis menunjukkan ratusan orang berada di dalam bandara, mengibarkan bendera Israel dan membawa foto para sandera. Sebagian membawa poster bertuliskan: “Hentikan perang dan selamatkan para sandera.”
Salah satu peserta aksi tampil dalam aksi teatrikal, mengenakan topeng bergambar wajah Netanyahu dan pakaian oranye seperti narapidana, sambil menarik koper.
Pemerintah Israel memperkirakan masih ada 48 warganya yang disandera di Gaza, dengan 20 orang di antaranya diyakini masih hidup. Di sisi lain, sekitar 11.100 warga Palestina saat ini ditahan di penjara-penjara Israel, dan menurut laporan lembaga HAM Palestina maupun Israel, banyak di antaranya mengalami penyiksaan, kelaparan, dan pengabaian medis yang menyebabkan kematian.
Kelompok Hamas beberapa kali menyatakan kesediaannya untuk mencapai kesepakatan pertukaran tahanan, baik secara parsial maupun menyeluruh. Namun, kritik terhadap Netanyahu menilai bahwa ia terus melanjutkan agresi ke Gaza demi mempertahankan koalisi kanan yang mendukung pemerintahannya.
Netanyahu dijadwalkan berangkat menuju New York pada Kamis pukul 03.00 waktu setempat. Ia dijadwalkan berpidato di Sidang Umum PBB pada Jumat (27/9/2025) dan bertemu Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih pada Senin mendatang, menurut harian Yedioth Ahronoth. Pertemuan ini menjadi yang keempat antara keduanya sejak Trump kembali menjabat sebagai presiden.
Sementara itu, menurut laporan media Politico, Trump juga dilaporkan telah bertemu dengan sejumlah pemimpin Arab di sela-sela Sidang Umum PBB. Mengutip enam sumber diplomatik, laporan itu menyebut bahwa delegasi AS menyampaikan dokumen rencana mengakhiri perang di Gaza. Dokumen itu mencakup janji bahwa Israel tidak akan mencaplok Tepi Barat, sebagai tanggapan terhadap ancaman para menteri Israel yang menolak pengakuan internasional terhadap negara Palestina.
Sejak dimulainya serangan pada Oktober 2023, lebih dari 65.400 warga Palestina—sebagian besar perempuan dan anak-anak—tewas di Gaza akibat serangan militer Israel. Wilayah tersebut kini dianggap tidak layak huni, dan menghadapi kelaparan massal serta penyebaran penyakit, menurut laporan organisasi kemanusiaan dan media internasional.