Puluhan remaja dan pelajar sekolah menengah di Israel memblokir jalan utama Ayalon Highway di Tel Aviv pada Minggu (31/8/2025), menuntut pemerintah mencapai kesepakatan pertukaran tahanan dengan Palestina dan menghentikan perang di Jalur Gaza. Aksi tersebut berlangsung sehari sebelum tahun ajaran baru dimulai di Israel.
Menurut harian Yedioth Ahronoth, para siswa yang turun ke jalan meneriakkan yel-yel: “Kami tidak akan membiarkan tahun ajaran dimulai,” sambil membakar meja sekolah di tengah jalan sebagai bentuk protes.
Aksi demonstrasi ini menyebabkan kemacetan lalu lintas di jalur utara jalan tol Ayalon. Media lokal melaporkan bahwa seorang perempuan dewasa dan satu remaja ditangkap oleh aparat keamanan selama unjuk rasa berlangsung.
Tahun ajaran baru di Israel dijadwalkan dimulai pada Senin (1/9/2025).
Aksi protes ini terjadi di tengah ketegangan yang masih berlangsung di Jalur Gaza. Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pekan lalu menyetujui proposal gencatan senjata yang dimediasi oleh Mesir dan Qatar. Namun, hingga kini Israel belum memberikan tanggapan resmi. Sebaliknya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu justru memerintahkan agar rencana pendudukan Kota Gaza tetap dijalankan.
Pemerintah Israel memperkirakan masih ada sekitar 50 warganya yang ditahan di Gaza, dengan sekitar 20 orang di antaranya diyakini masih hidup. Di sisi lain, lebih dari 10.400 warga Palestina saat ini ditahan di penjara-penjara Israel. Laporan dari organisasi hak asasi manusia menyebutkan banyak dari mereka mengalami penyiksaan, kelaparan, serta pengabaian medis, yang menyebabkan sejumlah kematian.