Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Dr. Munir Al-Bursh, menggambarkan kondisi pasien dan staf medis yang dievakuasi dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara oleh pasukan Israel “sangat sulit.”
Dalam wawancaranya dengan Aljazeera pada Sabtu (28/12), Dr. Al-Bursh menuduh Israel telah memperdaya pasien dan staf medis.
Mereka dipindahkan ke Rumah Sakit Indonesia yang telah hancur, hanya untuk kemudian sebagian dari mereka ditahan di lokasi yang tidak diketahui.
“Ini adalah malam yang sangat berat dan penuh penderitaan bagi para pasien dan korban luka yang dipaksa meninggalkan Rumah Sakit Kamal Adwan menuju Rumah Sakit Indonesia,” ungkap Al-Bursh.
Para pasien tersebut tidak menemukan obat, air, listrik, bahkan harus menghadapi cuaca dingin yang ekstrem di tempat baru itu.
Ia juga menambahkan bahwa Israel tidak hanya menipu staf medis dengan berpura-pura memindahkan mereka ke Rumah Sakit Indonesia, tetapi malah membawa mereka ke lokasi lain. Merek juga menahan seluruh tim, termasuk Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Dr. Hossam Abu Safiya.
Dijadikan tameng manusia
Dr. Abu Safiya disebut menjadi korban kekerasan brutal. “Ia dipukuli dengan tongkat dan pentungan oleh pasukan Israel, dipaksa menanggalkan pakaian, dan dipakaikan pakaian tahanan,” ujar Al-Bursh.
Ia juga mengungkapkan bahwa Abu Safiya kini dalam status tahanan dan dijadikan tameng manusia oleh Israel.
Pasukan Israel membawa Abu Safiya ke daerah Al-Fakhoura di barat Jabalia, tempat ia dan staf medis lainnya ditahan.
Sumber yang berhasil dibebaskan menyebutkan, “Adegan penyiksaan itu sangat memilukan. Dr. Abu Safiya dipukuli habis-habisan oleh para tentara dan perwira.”
Puluhan Staf Medis Ditahan
Dr. Al-Bursh menegaskan bahwa sebanyak 33 staf medis telah ditangkap Israel di Rumah Sakit Kamal Adwan, termasuk 11 perawat, 4 petugas medis, 7 staf administrasi, 2 jurnalis, serta sekitar 10 petugas kebersihan dan teknisi. Selain itu, 10 orang lainnya dinyatakan hilang tanpa jejak.
Meski belum memiliki data pasti, Dr. Al-Bursh juga menerima laporan adanya pasien yang terbakar hidup-hidup dalam insiden tersebut.
“Ada kabar tentang empat korban luka yang terbakar di dalam rumah sakit,” katanya.
Sebelumnya, pasukan Israel menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan, membakarnya hingga tidak lagi berfungsi, dan menahan lebih dari 350 orang di dalamnya.
Di antara mereka terdapat 180 staf medis, 75 pasien dan korban luka, serta kerabat yang mendampingi. Seluruhnya dilaporkan digiring ke lokasi yang tidak diketahui, menurut keterangan dari Kantor Informasi Pemerintah Gaza.
Baca juga: Hamas bantah tuduhan Israel bersembunyi di RS Kamal Adwan
Baca juga: Israel hancurkan RS Kamal Adwan, Kemenkes Gaza desak dunia intervensi