Sebuah drone yang diluncurkan dari Lebanon pada Sabtu menyerang kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Israel utara, menurut pernyataan dari kantor perdana menteri.
Dalam pernyataan tersebut, disebutkan bahwa drone tersebut menargetkan rumah pribadi Netanyahu yang terletak di Caesarea, Israel utara. Namun, perdana menteri dan keluarganya tidak berada di rumah pada saat serangan terjadi.
Sementara itu, media Israel, termasuk harian Maariv, menyebut serangan drone yang menargetkan kediaman Netanyahu sebagai “kegagalan keamanan yang serius.”
Angkatan Udara Israel dilaporkan telah meluncurkan penyelidikan terkait bagaimana drone tersebut bisa memasuki wilayah udara Caesarea tanpa terdeteksi atau diintersep.
Sebelumnya, pihak militer Israel mengatakan ada tiga drone yang diluncurkan dari Lebanon, dua di antaranya berhasil ditembak jatuh, sementara yang ketiga menabrak sebuah bangunan di Caesarea, Israel utara. Tidak ada laporan mengenai korban jiwa dalam insiden tersebut.
Hingga saat ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Namun, pada Kamis lalu, Heizbullah mengumumkan akan memasuki “fase baru dan meningkat” dalam konfrontasi mereka dengan Israel, meskipun rincian spesifik mengenai fase tersebut belum dijelaskan.
Pertempuran lintas perbatasan antara pasukan Israel dan Hizbullah terus berlangsung sejak perang Gaza pada Oktober lalu. Israel meningkatkan serangannya di Lebanon akhir bulan lalu, yang menewaskan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, serta beberapa komandan lainnya.
Serangan udara besar-besaran yang diikuti oleh invasi darat tersebut telah menewaskan lebih dari 1.500 orang dan menyebabkan sekitar 1,2 juta orang mengungsi.