Dua warga Palestina dilaporkan mengalami luka-luka dalam serangkaian penggerebekan yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel di sejumlah kota di Tepi Barat, Minggu (1/6) malam.
Di saat bersamaan, kelompok pemukim Israel menyerang para petani Palestina dan merusak lahan pertanian mereka di kawasan Lembah Yordan bagian utara.
Kantor berita Palestina, WAFA, melaporkan bahwa seorang pemuda Palestina bernama ‘Izz al-Din Khalid Abu Rabi’ mengalami luka dan memar setelah dianiaya secara brutal oleh tentara Israel di pos pemeriksaan militer di pintu masuk kota Ariha, sebelah timur Tepi Barat.
Korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Nasional Hebron untuk mendapat perawatan medis.
Sementara itu, laporan dari Radio Suara Palestina menyebutkan bahwa pasukan Israel juga menggerebek kota Deir Abu Mish’al di barat laut Ramallah dan menembakkan gas air mata ke arah warga.
Di tempat lain, sumber Al Jazeera menyebutkan bahwa seorang warga Palestina terluka akibat tembakan pasukan Israel di kota Burqa, timur laut Ramallah.
Sumber yang sama juga menyatakan bahwa pasukan Israel memasuki desa tersebut, dan pemukim Israel turut menyerang daerah pinggiran desa.
Ketegangan serupa terjadi di desa ‘Urdalah, tenggara Nablus, serta di kota Za’atara, timur Bethlehem, yang juga menjadi sasaran penggerebekan pasukan pendudukan.
Di kota Arrabah, selatan Jenin, pasukan Israel melakukan penggerebekan darat dan menyebar di berbagai sudut kota sambil menggeledah rumah warga.
Penggerebekan ini disertai dengan patroli drone yang berputar di langit kota.
Serangan terhadap petani
Tidak hanya itu, kekerasan juga terjadi di kawasan pertanian. Sejumlah pemukim Israel dilaporkan menyerang para petani Palestina di wilayah Qa’un, utara desa Bardalah di Lembah Yordan bagian utara.
Para pemukim menyerang fisik para petani, mengusir mereka dari ladang, serta dengan sengaja merusak tanaman mereka.
Para petani kepada Al Jazeera mengaku bahwa mereka kerap mengalami intimidasi dan serangan serupa dari pemukim Israel dalam upaya yang diduga bertujuan mengusir mereka dari lahan pertanian dan mengambil alih wilayah tersebut.
Aksi kekerasan di Tepi Barat ini berlangsung bersamaan dengan serangan besar-besaran Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Menurut data otoritas Palestina, lebih dari 972 warga Palestina telah gugur di Tepi Barat, termasuk di Yerusalem Timur. Sekitar 7.000 lainnya terluka, dan lebih dari 17.000 orang ditangkap.
Di Gaza, agresi Israel yang didukung penuh oleh Amerika Serikat telah mengakibatkan lebih dari 178.000 warga Palestina menjadi korban jiwa dan luka-luka, mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Selain itu, lebih dari 11.000 orang dilaporkan hilang dan ratusan ribu lainnya terpaksa mengungsi dari tempat tinggal mereka.