Friday, August 1, 2025
HomeBeritaDubes AS kecam Eropa, puji negara Arab yang desak Hamas serahkan senjata

Dubes AS kecam Eropa, puji negara Arab yang desak Hamas serahkan senjata

Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Israel, Mike Huckabee, melontarkan kritik tajam terhadap negara-negara Eropa sekaligus memuji tiga negara Arab yang menyerukan agar Hamas meletakkan senjata dan mengakhiri kekuasaan mereka di Gaza.

Melalui unggahan di media sosial X (dulu Twitter) pada Selasa (30/7/2025), Huckabee menulis, “Prancis, Inggris, Irlandia, dan Eropa mengecam Israel, namun Arab Saudi, Mesir, bahkan Qatar—yang dikenal dekat dengan Hamas—secara tepat menekan Hamas.”

Pernyataan Huckabee ini muncul hampir sepekan setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan bahwa negaranya akan mengakui negara Palestina pada September mendatang.

Sehari sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer juga menyampaikan bahwa Inggris akan memberikan pengakuan serupa.

Hal itu jika Israel tidak segera menyetujui gencatan senjata dan mengambil langkah nyata untuk mengakhiri krisis kemanusiaan di Gaza.

Tahun lalu, Irlandia bersama Spanyol dan Norwegia telah lebih dulu mengakui negara Palestina, bergabung dengan 147 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa yang telah mengambil sikap serupa.

Meskipun Huckabee mewakili pemerintahan Donald Trump, pernyataannya tidak sejalan sepenuhnya dengan Presiden AS itu sendiri.

Trump sebelumnya menganggap pengakuan Eropa terhadap Palestina sebagai langkah “tak berarti”.

Ia juga menyatakan bahwa ia “tidak keberatan” jika Inggris mengadopsi sikap berbeda.

Trump justru lebih fokus memperluas Abraham Accords, kesepakatan yang dicapai pada masa jabatan pertamanya yang menormalisasi hubungan antara sejumlah negara Arab dan Israel.

Target utama saat ini adalah Arab Saudi. Namun, Riyadh bersikeras tidak akan membuka pembicaraan normalisasi kecuali perang di Gaza dihentikan dan langkah nyata menuju pembentukan negara Palestina diambil.

Dukungan Arab atas gencatan senjata dan pengakhiran kekuasaan Hamas

Pujian Huckabee terhadap negara-negara Arab mengemuka setelah Arab Saudi, Qatar, dan Mesir menandatangani deklarasi bersama yang mengecam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 ke wilayah selatan Israel.

Dalam deklarasi itu, ketiga negara menyerukan agar Hamas menyerahkan kendali atas Gaza, mendukung gencatan senjata, dan mendesak terbentuknya negara Palestina yang merdeka.

Deklarasi ini disepakati dalam konferensi yang diprakarsai Arab Saudi dan Prancis di markas PBB.

Selain 3 negara Arab tersebut, Inggris, Prancis, dan Liga Arab turut memberikan dukungan.

Dokumen tersebut juga mengecam serangan Israel terhadap warga sipil di Gaza, serta mendesak kembalinya gencatan senjata yang runtuh pada Maret lalu, dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.

Salah satu poin penting dalam deklarasi itu adalah seruan agar Otoritas Palestina menjadi satu-satunya pemerintahan yang sah baik di Gaza maupun Tepi Barat.

“Dalam konteks mengakhiri perang di Gaza, Hamas harus mengakhiri kekuasaannya di wilayah itu dan menyerahkan senjata kepada Otoritas Palestina, dengan dukungan dan keterlibatan internasional, sejalan dengan tujuan pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat,” demikian isi deklarasi tersebut.

Kendati demikian, sejumlah pihak menilai Otoritas Palestina telah kehilangan legitimasi karena dianggap terlalu kompromistis dan bahkan kolaboratif terhadap pendudukan Israel di Tepi Barat.

Pernyataan bersama dari negara-negara Arab tersebut menandai momen langka: untuk pertama kalinya, banyak negara Arab secara terbuka mengecam serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

Qatar, meskipun selama ini dikenal sebagai pendukung Hamas dan aktif sebagai mediator dalam negosiasi antara Hamas dan Israel.

Qatar juga mendukung solusi dua negara dan menyambut baik rencana Prancis untuk mengakui Palestina.

Mesir, di sisi lain, mendapat sorotan karena dianggap turut berperan dalam memperparah penderitaan warga Gaza melalui penutupan perlintasan Rafah.

Meski menyatakan bahwa penutupan sepenuhnya dilakukan Israel, Mesir dilaporkan telah menahan lebih dari 200 aktivis yang mencoba menembus blokade tersebut pada Juni lalu.

Di tengah kondisi yang makin memburuk di Gaza—di mana lebih dari 150 warga Palestina, termasuk 89 anak-anak, meninggal akibat kelaparan menurut pejabat kesehatan Palestina.

Mesir juga mulai melatih ratusan warga Palestina untuk pengamanan pasca-perang, sejalan dengan visinya untuk menyerahkan kendali Gaza kepada Otoritas Palestina setelah konflik mereda.

Dengan sikap yang kini cenderung lebih terbuka terhadap pengakhiran kekuasaan Hamas dan pembentukan negara Palestina.

Negara-negara Arab memainkan peran penting dalam menekan berbagai pihak untuk kembali ke meja perundingan dan menghentikan penderitaan yang terus berkecamuk di Gaza.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular