Duta Besar Amerika Serikat untuk Israel, Mike Huckabee, pada Senin (9/6/2025) malam dilaporkan mengadakan pertemuan dengan para pemimpin partai-partai ultra-Ortodoks Yahudi. Langkah ini bertujuan untuk mencegah pembubaran parlemen Israel (Knesset) dan potensi runtuhnya pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Menurut laporan saluran televisi Israel, pertemuan dilakukan setelah Partai Shas, salah satu anggota koalisi pemerintahan, menyatakan akan mendukung rancangan undang-undang awal yang bertujuan membubarkan Knesset. Pemungutan suara tahap pertama atas rancangan itu dijadwalkan berlangsung pada Rabu (11/6/2025).
“Kami akan memberikan suara untuk membubarkan Knesset pada Rabu ini. Kami kecewa dengan Netanyahu,” ujar juru bicara Partai Shas, Asher Medina, dalam keterangan pers.
Partai Shas memiliki 11 kursi di Knesset yang beranggotakan 120 orang. Koalisi pemerintahan saat ini menguasai 68 kursi, dan membutuhkan minimal 61 kursi untuk tetap memegang kekuasaan.
Langkah Partai Shas mencerminkan kekecewaan yang kian meluas di kalangan kelompok ultra-Ortodoks terhadap Netanyahu, terutama terkait janji kampanye yang belum dipenuhi. Salah satu janji utama itu adalah pengesahan undang-undang yang memberikan pengecualian wajib militer bagi para pelajar lembaga pendidikan agama Yahudi.
Dari kubu oposisi, partai Yesh Atid yang dipimpin Yair Lapid dan Yisrael Beiteinu pimpinan Avigdor Lieberman sebelumnya telah mengumumkan rencana untuk mengajukan rancangan undang-undang pembubaran Knesset pada pekan ini.
Pemerintahan Netanyahu saat ini dibentuk pada akhir 2022 dan dijadwalkan menjabat hingga akhir 2026, kecuali jika pemilu dini digelar.