Saturday, November 16, 2024
HomeBeritaEks diplomat senior minta Prabowo pilih menlu visioner atasi masalah Palestina

Eks diplomat senior minta Prabowo pilih menlu visioner atasi masalah Palestina

 

Mantan diplomat senior Ple Priatna berharap agar Prabowo Subianto selaku Presiden terpilih memilih menteri luar negeri yang tepat.

Menurutnya, seorang Menteri luar negeri tidak hanya sekedar menjadi juru bicara di PBB atau forum-forum internasional, tetapi juga mengambil langkah-langkah visioner kebijakan politik luar negerinya.

Hal itu disampaikan dalam diskusi Gelora Talks bertajuk ‘1 Tahun Perang Palestina & Matinya Nurani Dunia’ pada Rabu (2/10/2024) sore.

“Menteri luar negeri ke depan jangan hanya bisa menyampaikan keprihatinan, atau ikut narasi barat. Jangan menganggap biasa persoalan Palestina, kenapa negara lain seperti bisa membawa Israel ke ICC, sementara Indonesia tidak bisa. Karena kita menganggapnya biasa, dan bisanya hanya menyampaikan keprihatan saja,” kata Diplomat Indonesia 1998-2021 ini.

Dia juga menyesalkan menteri Retno dan para delegasi Indonesia yang walkout saat Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu berpidato di Sidang Majelis PBB ke-79 beberapa waktu lalu.

“Ngapain harus walkout, utus saja diplomat paling rendah. Caci maki Netanyahu di situ, sampaikan semua sikap pemerintah Indonesia, dan jangan pernah berpikir untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” kata Ple Priatna.

Buku putih pertahanan

Sementara Penulis Buku Hamas: Superpower Baru Dunia Islam Pizaro Gozali Idrus mengatakan, Presiden Israel Benyamin Netanyahu sengaja memperluas perang kawasan untuk sekedar ‘buying time’ menunggu kemenangan Donald Trump di Pilpres 2024.

“Netanyahu melakukan buying time, menunggu hasil Pilpres. Netanyahu ingin Donald Trump yang menang. Jika Donald Trump menang dan ekskalasi berlanjut, maka skala perang antara Israel dan Iran akan semakin besar,” kata Pizaro.

“Tapi kalau perang dengan skala nuklir, kita we can see. Tapi kalau perang dengan skala besar, itu terbuka terjadi apalagi kalau Donald Trump terpilih,” imbuhnya.

Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialog ini sependapat, bahwa situasi geopolitik global sekarang memungkinkan terjadinya PD III, meskipun efeknya tidak secara langsung ke Indonesia, tetapi persiapan harus tetap dilakukan.

“Karena itu, Indonesia perlu membuat buku putih pertahanan mengantisipasi hal ini terjadi. Dan Presiden Prabowo nantinya harus nelpon satu-satu menteri luar negeri. Menlu Iran, Lebanon, Amerika dan lain sebagainya,untuk melakukan deeskalasi perang. Semoga kedepan Indonesia lebih banyak berkecimpung di forum-forum internasional,” tegasnya.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular