Empat anggota parlemen Italia akan berpartisipasi dalam Armada Global Sumud yang akan segera menuju Jalur Gaza untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan, lapor media Italia pada hari Rabu, Anadolu melaporkan.
Delegasi tersebut terdiri dari anggota Parlemen Eropa Benedetta Scuderi dan Annalisa Corrado, serta anggota parlemen Partai Demokrat (PD) Arturo Scotto dan Senator Gerakan Bintang Lima (M5S) Marco Croatti, menurut kantor berita ANSA.
“Mereka memutuskan untuk mempertaruhkan nyawa mereka. Bayangkan betapa pentingnya hal ini,” kata Maria Elena Delia, juru bicara delegasi Italia dari Gerakan Global ke Gaza, dalam sebuah konferensi Senat.
Pimpinan kelompok M5S di Dewan Perwakilan Rakyat mengatakan mereka mengajukan pertanyaan parlemen kepada Perdana Menteri Giorgia Meloni dan Menteri Luar Negeri Antonio Tajani, menanyakan langkah apa yang akan diambil pemerintah untuk melindungi peserta armada.
Mantan Perdana Menteri dan pemimpin M5S Giuseppe Conte juga mendesak pemerintah Meloni untuk memberikan perlindungan diplomatik kepada para peserta, dengan menekankan bahwa Spanyol telah memutuskan untuk melakukannya.
Ketua PD, Elly Schlein, menyatakan dukungan penuhnya terhadap misi tersebut, yang menurutnya bertujuan untuk mematahkan blokade bantuan ke Gaza. “Armada Sumud Global melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah Italia dan Eropa, tetapi tidak dilakukan,” kata Schlein.
Armada Sumud Global, yang membawa aktivis dan bantuan kemanusiaan ke Gaza, meninggalkan pelabuhan Barcelona pada Senin malam setelah cuaca buruk memaksanya kembali pada Minggu.
Sekitar 200 aktivis, politisi, dan seniman dari 44 negara awalnya berlayar pada Minggu dari Barcelona setelah demonstrasi besar-besaran untuk mendukung misi tersebut.
Aktivis iklim Swedia Greta Thunberg, aktor Irlandia Liam Cunningham, aktor Spanyol Eduardo Fernandez, dan mantan Wali Kota Barcelona Ada Colau ikut serta dalam pelayaran tersebut.
Penyelenggara mengatakan armada tersebut akan bergabung dengan lebih banyak kapal yang berangkat dari Italia dan Tunisia, sehingga totalnya menjadi lebih dari 500 orang dan sekitar 60 kapal.
Diharapkan dapat mencapai Gaza pada pertengahan September.