Empat serdadu Israel dilaporkan terluka dalam bentrokan dengan pejuang Hamas di Rafah, Jalur Gaza bagian selatan, Rabu, sebagaimana diberitakan kantor berita Anadolu mengutip pernyataan militer Israel.
Dalam pernyataannya, militer Israel menyebut satu prajurit mengalami luka berat, sementara tiga lainnya mengalami luka sedang di wilayah timur Rafah.
Channel 14 melaporkan bentrokan terjadi setelah tiga pejuang Palestina diduga keluar dari sebuah terowongan di Rafah dan menembakkan roket anti-tank ke arah pasukan Israel. Militer Israel kemudian membalas dengan tembakan dari helikopter.
Menurut laporan itu, dua pejuang tewas akibat tembakan langsung, sementara seorang lainnya diduga memasang bahan peledak pada sebuah kendaraan lapis baja Israel sebelum kembali masuk ke terowongan.
Lembaga penyiaran publik KAN menambahkan bahwa helikopter Israel menyerang area tempat pelarian pejuang ketiga tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, Hamas belum memberikan komentar atas laporan tersebut.
Media Israel juga menyebut sekitar 200 pejuang Hamas masih terjebak di dalam jaringan terowongan bawah tanah di Rafah. Israel belum merespons permintaan Hamas dan para mediator untuk memberikan jalur aman bagi mereka menuju wilayah di bawah kendali kelompok tersebut.
Secara terpisah, militer Israel mengklaim telah menewaskan lebih dari 40 pejuang Palestina sepanjang sepekan terakhir dalam operasi penelusuran terowongan di wilayah Rafah yang berada di bawah kontrolnya.
Pada Senin lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk memberikan klarifikasi terkait krisis para pejuang yang terjebak di terowongan Rafah, demikian menurut laporan media Israel.
Channel 12 melaporkan Washington beberapa pekan terakhir mencoba menengahi kesepakatan agar para pejuang tersebut menyerah dengan imbalan amnesti serta “koridor aman” menuju wilayah di bawah kendali Hamas atau ke negara ketiga. Pemerintahan AS disebut melihat proposal tersebut sebagai model potensial untuk proses perlucutan senjata Hamas, dan menilai Israel tidak kooperatif terhadap pendekatan itu.


