Empat warga Palestina tewas dan sejumlah lainnya luka-luka akibat serangan udara Israel di Kota Gaza, Sabtu, menandai pelanggaran terbaru terhadap kesepakatan gencatan senjata yang rapuh di wilayah tersebut, kata sumber medis kepada Anadolu.
Menurut sumber tersebut, para korban tewas ketika sebuah mobil sipil menjadi sasaran serangan udara di Jalan Pesisir Al-Rashid, sebelah barat Kota Gaza.
Militer Israel mengklaim serangan itu menargetkan seorang pejabat senior Hamas di Kota Gaza, namun tidak menyebutkan identitasnya.
Radio militer Israel melaporkan bahwa serangan udara tersebut menyasar Raed Saad, yang disebut sebagai tokoh nomor dua Hamas di Jalur Gaza. Disebutkan bahwa Saad diserang saat sedang melintas menggunakan sebuah jip di wilayah barat Kota Gaza.
Hamas mengecam serangan tersebut dan menyebutnya sebagai “pelanggaran kriminal terhadap perjanjian gencatan senjata yang ditandatangani sesuai dengan rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump.”
“Kejahtan ini kembali menegaskan bahwa pendudukan secara sengaja berupaya merusak dan menggagalkan perjanjian gencatan senjata melalui eskalasi pelanggaran yang terus berlanjut,” demikian pernyataan Hamas.
Kelompok tersebut juga mendesak para mediator dan negara-negara penjamin kesepakatan untuk menjalankan tanggung jawab mereka atas “pelanggaran terang-terangan ini” serta mengambil langkah mendesak guna “menahan pemerintah pendudukan yang fasis, yang mengingkari kewajibannya dan berupaya merusak serta menghancurkan perjanjian tersebut.”
Militer Israel tercatat berulang kali melanggar gencatan senjata sejak mulai berlaku pada 10 Oktober, dengan menewaskan sedikitnya 386 warga Palestina dan melukai 1.018 lainnya.
Sejak Oktober 2023, Israel telah menewaskan lebih dari 70.300 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta melukai lebih dari 171.000 lainnya dalam serangan di Gaza, yang terus berlanjut meskipun gencatan senjata telah disepakati.


