Gerakan Fatah Palestina pada Sabtu mendesak tindakan “segera dan menyeluruh” dari dunia Arab dan internasional untuk menghentikan genosida Israel di Jalur Gaza, menurut laporan dari Anadolu Agency.
“Apa yang dibutuhkan sekarang adalah tindakan segera dan menyeluruh di semua tingkat, dari seluruh negara Arab dan Islam serta komunitas internasional, untuk menghentikan pembantaian yang terus berlangsung ini,” kata juru bicara gerakan tersebut, Abdel Fattah Dula, dalam pernyataannya.
Dula meminta pihak-pihak yang sama untuk “mengambil langkah-langkah hukuman yang mendesak terhadap para pelaku kejahatan pendudukan sebelum mereka menyelesaikan rencana mereka untuk memusnahkan rakyat kami di Gaza, baik melalui pembunuhan, kelaparan, atau pengusiran.”
“Pasukan pendudukan Israel telah mengubah Gaza menjadi kolam darah Palestina dengan melakukan tindakan genosida mengerikan yang melampaui batas, menargetkan wilayah-wilayah seperti Jabalia, Beit Lahiya, dan bagian utara serta barat Jalur Gaza tanpa henti,” tambahnya.
Dula juga mengkritik “keheningan internasional dan ketiadaan tindakan tegas terhadap pendudukan untuk menghentikan kejahatannya di Gaza” sebagai sesuatu yang memalukan dan mencurigakan, seolah-olah dunia menerima kejahatan ini dan mempermudah penumpahan darah Palestina tanpa ada tindakan serius atau pencegahan.”
Sedikitnya 73 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang menargetkan blok pemukiman di kota Beit Lahia, Gaza Utara, menurut Kantor Media Gaza pada Sabtu.
Untuk hari ke-15 berturut-turut, tentara Israel melanjutkan serangannya di wilayah utara Gaza. Gaza Utara berada di bawah pengepungan yang mencekik dan pemboman yang terus-menerus, dengan rumah-rumah dihancurkan di atas penghuninya.
Israel melanjutkan ofensif brutal di Gaza setelah serangan lintas perbatasan oleh kelompok Palestina, Hamas, pada 7 Oktober 2023, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Lebih dari 42.500 orang telah tewas, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan hampir 99.700 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Serangan tersebut telah membuat hampir seluruh populasi Gaza mengungsi di tengah blokade yang masih berlangsung, yang menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang sangat parah.
Israel menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas tindakannya di Gaza.