Oleh: Muhaimin Abu Kayyis Al Maqdisi
(Alumni Saladin Camp 2 Yogyakarta)
Futuh Suriah atau pembebasan Suriah oleh kaum Muslimin bukan hanya sekadar peristiwa historis, melainkan sebuah strategi monumental dalam upaya pembebasan Baitul Maqdis.
Peristiwa ini tercatat dalam sejarah Islam sebagai bagian dari roadmap nabawiyah panduan profetik yang terarah dan berkesinambungan untuk merealisasikan visi besar Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam.
Roadmap nabawiyah
Prof. Abdul Fattah El Awaisi, dalam bukunya Roadmap Nabawiyah Pembebasan Baitul Maqdis, menjelaskan bahwa perjalanan menuju pembebasan Baitul Maqdis telah dimulai sejak era Rasulullah ﷺ.
Salah satu tonggak pentingnya adalah futuh Suriah yang dipimpin oleh para sahabat mulia seperti Khalid bin Walid, Abu Ubaidah bin al-Jarrah, dan Amr bin al-As. Peristiwa ini menjadi batu loncatan penting yang memungkinkan pembebasan Baitul Maqdis oleh Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 637 M.
Menurut El Awaisi, roadmap ini bukanlah narasi semata, melainkan strategi praktis yang menuntut kesadaran, persiapan, dan sinergi umat Islam untuk melanjutkan misi suci ini.
Ia menekankan bahwa pembebasan Baitul Maqdis harus didasarkan pada pijakan spiritual, politik, dan sosial yang kokoh, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ dan generasi salaf.
Futuh Suriah mengajarkan kita banyak hal, terutama pentingnya persatuan umat Islam dalam menghadapi tantangan global.
Pada masa itu, umat Islam dihadapkan pada kekuatan besar Bizantium yang menguasai wilayah Syam. Dengan semangat tauhid dan strategi yang cemerlang, mereka berhasil mengubah keadaan menjadi kemenangan yang gemilang.
Semangat futuh Suriah seharusnya menjadi inspirasi bagi umat Islam masa kini. Dalam konteks modern, upaya pembebasan Baitul Maqdis tidak hanya berbicara tentang perjuangan fisik, tetapi juga melibatkan perjuangan pemikiran, ekonomi, dan budaya untuk membangun kembali kekuatan umat.
Roadmap nabawiyah pembebasan Baitul Maqdis bukanlah mimpi utopis, melainkan misi yang terus berjalan.
Futuh Suriah adalah bukti bahwa sejarah kemenangan umat Islam didasarkan pada ketundukan kepada Allah, kesatuan hati, dan strategi yang matang. Sebagaimana ditegaskan oleh Prof. Abdul Fattah El Awaisi, umat Islam harus memahami peta jalan ini dan menjadikannya inspirasi untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Wallahu a’lam bish-shawab.
