Seorang gadis Palestina tewas dan tiga lainnya terluka pada Senin (22/1) akibat serangan udara Israel yang menargetkan warga sipil yang terpaksa mengungsi dan sedang kembali ke Gaza utara melalui Jalan al-Rashid di Gaza barat.
Rumah Sakit Al-Awda di kamp pengungsian Nuseirat, Gaza tengah, dalam pernyataannya mengonfirmasi, “Seorang gadis Palestina menjadi syuhada, dan tiga lainnya terluka akibat serangan Israel terhadap orang-orang yang kembali ke Gaza utara melalui Jalan al-Rashid.”
Pada pagi hari yang sama, warga Palestina yang mengungsi dari Gaza selatan mulai kembali ke utara.
Menurut Kantor Media Gaza, lebih dari 300.000 orang yang mengungsi melintasi Gaza utara melalui Jalan al-Rashid di barat dan Jalan Salah al-Din di timur.
Kematian gadis tersebut terjadi setelah juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, pada Minggu malam (21/1) menyatakan bahwa warga Palestina diperbolehkan kembali dengan berjalan kaki ke Gaza utara melalui rute Netzarim (Gaza tengah) dan Jalan al-Rashid.
Sementara itu, kendaraan yang mengangkut warga Palestina ke utara diizinkan melintas setelah pemeriksaan keamanan di Jalan Salah al-Din.
Kesepakatan gencatan senjata Gaza mulai berlaku pada 19 Januari, menghentikan perang genosida Israel yang telah menewaskan lebih dari 47.300 warga Palestina, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, serta melukai lebih dari 111.400 orang sejak 7 Oktober 2023.
Serangan Israel juga menyebabkan lebih dari 11.000 orang hilang, dengan kerusakan yang meluas dan krisis kemanusiaan yang mengakibatkan banyaknya korban jiwa dari kalangan lansia dan anak-anak, menjadikan ini salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia.
Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November tahun lalu terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi tuntutan genosida di Pengadilan Internasional (ICJ) terkait perang yang dilancarkan di Gaza.