Sedikitnya 1.000 truk bantuan kemanusiaan dibutuhkan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan dasar warga di Jalur Gaza yang masih terkepung. Namun, hanya sekitar 100 truk yang dapat masuk setiap harinya.
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Pertahanan Sipil Palestina, Mahmoud Basal, pada Kamis (14/8/2025) malam. Ia menyebut sebagian besar truk yang masuk justru diperuntukkan bagi pedagang komersial, sehingga tidak mencukupi kebutuhan warga di pasar maupun bantuan kemanusiaan secara luas.
Sejak 2 Maret 2025, Israel dilaporkan telah melarang masuknya makanan, bantuan kemanusiaan, obat-obatan, barang kebutuhan pokok, hingga bahan bakar ke wilayah Gaza. Kebijakan tersebut memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah sangat genting.
Sejak konflik militer pecah pada Oktober 2023, militer Israel dilaporkan telah menewaskan dan melukai lebih dari 209.000 warga Palestina. Mayoritas korban merupakan perempuan dan anak-anak. Selain itu, lebih dari 9.000 orang masih dilaporkan hilang.
Situasi di Gaza kini kian memburuk dengan blokade ketat, kerusakan infrastruktur, dan kelangkaan barang kebutuhan dasar yang mengancam kehidupan 2,4 juta penduduknya.
