Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dikabarkan ingin segera menghentikan perang di Gaza yang kian brutal.
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, dalam keterangan pers pada Senin malam waktu setempat.
Menurut Leavitt, Trump memandang bahwa perang sudah berlangsung terlalu lama dan jumlah korban jiwa terus meningkat secara mengkhawatirkan dalam beberapa hari terakhir.
“Presiden ingin menghentikan pembunuhan di Gaza. Mengakhiri perang menjadi prioritas baginya,” ujarnya.
Leavitt juga menyatakan bahwa Presiden Trump mendorong dimulainya negosiasi untuk mencapai gencatan senjata.
Selain itu, Trum juga mendorong pembebasan para sandera Israel, serta menjamin masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza secara aman.
Meski memiliki hubungan dekat dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Leavitt mengungkapkan bahwa Trump terkejut dengan serangan udara Israel ke Suriah serta pemboman sebuah gereja di Gaza.
Sebelumnya, Trump sempat menerima Netanyahu di Gedung Putih dan menyatakan harapan tercapainya kesepakatan damai dalam waktu dekat.
Sementara itu, sejak dua pekan terakhir, putaran perundingan tidak langsung antara Israel dan Hamas tengah berlangsung di Doha dengan mediasi Qatar, Mesir, dan AS.
Media Israel dalam dua hari terakhir menyebut telah terjadi kemajuan yang mungkin mengarah pada kesepakatan.
Namun, proses ini masih diwarnai perdebatan politik internal Israel. Netanyahu dituding sejumlah pihak dengan sengaja memperpanjang perang demi kepentingan politik pribadinya.
Ia juga hingga kini belum bersedia memberikan jaminan bahwa Israel tidak akan melanjutkan agresi militernya setelah masa gencatan senjata selama 60 hari berakhir.
Perang yang telah berlangsung sejak Oktober 2023 ini telah menewaskan lebih dari 38.000 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak.
Hal itu membuat Gaza terpuruk dalam bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.