Suasana Paskah terasa hangat dan penuh harapan di berbagai penjuru Suriah, Ahad (20/4).
Di tengah perubahan besar yang tengah berlangsung di negara itu, umat Kristiani berkumpul di gereja-gereja untuk merayakan kebangkitan Kristus dalam suasana damai dan penuh kekhidmatan, lapor Anadolu.
Dua kawasan bersejarah di ibu kota Damaskus, Bab Tuma dan Bab Sharqi, menjadi pusat perayaan. Di sana, sejumlah gereja menggelar liturgi Paskah dengan penuh khidmat.
Ibadah dihiasi dengan nyanyian rohani, pembacaan ayat suci, dan penyalaan lilin yang menjadi simbol terang dan harapan.
Setelah misa, kelompok pramuka gereja berparade di jalan-jalan membawa musik dan sorak sorai, mempererat rasa kebersamaan warga.
“Misa dimulai sejak pagi hari. Kami berdoa dan merasakan kedamaian yang luar biasa,” ujar Nabil Fahel, jemaat Gereja Zeitoun yang telah berdiri selama berabad-abad di Damaskus.
Fahel juga menyampaikan optimisme terhadap masa depan Suriah. “Situasi keamanan sangat baik, dan suasananya tenang. Kita semua akan membangun Suriah baru bersama-sama, bersatu lintas iman,” ujarnya, merujuk pada perubahan pemerintahan pasca-pemerintahan Partai Baath yang telah lama berkuasa.
Mary Frihat, salah satu panitia perayaan di Gereja Zeitoun, menyebutkan bahwa setelah ibadah, perayaan Paskah dilanjutkan di rumah-rumah bersama keluarga.
“Paskah adalah saat untuk saling mengunjungi. Rakyat kami telah melalui begitu banyak penderitaan. Kami pantas mendapatkan kedamaian, ketenangan, dan hidup yang aman,” katanya.
Suasana serupa juga terlihat di kota-kota lain seperti Aleppo, Homs, dan Latakia, di mana umat turut merayakan Paskah dalam suasana meriah namun penuh makna.
Perayaan Paskah tahun ini juga menandai era baru di Suriah. Setelah hampir 25 tahun memimpin, mantan Presiden Bashar al-Assad melarikan diri ke Rusia pada 8 Desember lalu, mengakhiri kekuasaan Partai Baath yang telah berlangsung sejak 1963.
Pemerintahan transisi dibentuk pada akhir Januari. Konstitusi, lembaga keamanan, faksi-faksi bersenjata, parlemen, dan Partai Baath secara resmi dibubarkan, membuka jalan bagi pembentukan Suriah yang baru dan lebih inklusif.