Sunday, September 28, 2025
HomeBeritaGlobal Sumud Flotilla luncurkan armada kapal baru menuju Gaza

Global Sumud Flotilla luncurkan armada kapal baru menuju Gaza

Komite Internasional untuk Membuka Blokade Gaza kembali meluncurkan gelombang baru kapal sipil pada Sabtu (28/9/2025), dalam upaya menantang blokade Israel terhadap wilayah kantong Palestina tersebut.

Dalam pernyataan resminya, komite menyebutkan sebanyak 10 kapal sipil berangkat dari Pelabuhan San Giovanni Li Cuti di Kota Catania, Sisilia, Italia. Sekitar 70 aktivis dari lebih dari 20 negara turut serta dalam pelayaran ini, bekerja sama dengan Koalisi Freedom Flotilla.

Di antara peserta, terdapat sembilan anggota parlemen terpilih dari Eropa dan Amerika Serikat.

“Langkah ini diambil seiring perang Israel di Gaza memasuki tahun kedua, yang ditandai dengan serangan udara berkelanjutan, taktik pengepungan yang menyebabkan kelaparan, serta kematian anak-anak dan warga sipil,” ujar pernyataan tersebut.

Komite juga menyoroti kurangnya respons dari komunitas internasional. “Kekuatan dunia tetap bungkam, sambil terus memasok senjata dan memberikan perlindungan politik kepada Israel dari upaya pertanggungjawaban hukum,” lanjut pernyataan itu.

Menurut penyelenggara, pelayaran ini merupakan bagian dari rangkaian panjang misi kemanusiaan melalui jalur laut yang telah dilakukan dalam 15 tahun terakhir, termasuk kapal Madleen, Handala, serta puluhan lainnya yang tergabung dalam Freedom Flotilla Coalition maupun Global Sumud Flotilla. Sebagian besar kapal tersebut dicegat atau dihentikan oleh pasukan Israel di perairan internasional.

Dukungan Berlanjut

Sebelumnya, sebuah kapal perang Spanyol juga dilaporkan berlayar untuk memberikan dukungan terhadap armada bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Ketua Komite, Zaher Birawi, menegaskan bahwa kampanye global ini tidak akan berhenti hingga tujuan kemanusiaan tercapai. “Kapal-kapal akan terus berlayar menuju Gaza, apa pun tantangannya, termasuk ancaman dari Israel,” ujar Birawi.

Sebagai kekuatan pendudukan, Israel memiliki rekam jejak dalam mencegat kapal yang menuju Gaza, menyita kapal, dan mendeportasi para aktivis. Tindakan ini kerap menuai kritik dan disebut oleh sebagian pihak sebagai bentuk pembajakan di laut.

Laporan terbaru dari tim penyelidik PBB menyebutkan bahwa Israel diduga melakukan tindakan genosida di Gaza. Sejak Oktober 2023, lebih dari 66.000 warga dilaporkan tewas akibat konflik yang berlangsung.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler