Monday, March 10, 2025
HomeBeritaHamas: Penarikan Israel dari Koridor Netzarim lengkapi kegagalan penjajah

Hamas: Penarikan Israel dari Koridor Netzarim lengkapi kegagalan penjajah

Juru bicara Hamas, Abdul Latif al-Qanou, mengatakan bahwa kegagalan Israel selama 15 bulan genosida di Gaza, juga akan dialami oleh Presiden Amerika Serikat (AS) melalui properti, kesepakatan, dan perantara bisnis.

Pada Ahad, Hamas menegaskan bahwa penarikan tentara Israel dari “Poros Netzarim” di tengah Jalur Gaza adalah bukti kegagalan total tujuan perang genosida Israel selama 15 bulan terakhir.

“Kembalinya para pengungsi, kelanjutan pertukaran tahanan, serta penarikan Israel dari Netzarim, membuktikan bahwa klaim kemenangan penuh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, atas rakyat Palestina adalah kebohongan,” kata Juru Bicara Hamas, Abdul Latif al-Qanou, dalam sebuah pernyataannya.

Al-Qanou menambahkan bahwa upaya pendudukan Israel untuk menguasai Gaza secara militer dan membaginya mengalami kegagalan.

“Di hadapan keberanian perlawanan dan keteguhan rakyat Palestina,” lanjutnya.

Ia menegaskan bahwa kegagalan tersebut juga akan dialami oleh Presiden AS, Donald Trump, melalui properti, kesepakatan, dan perantara bisnis.

Selasa lalu, dalam konferensi pers, Trump bersama Netanyahu di Gedung Putih mengungkapkan niat negaranya untuk menguasai Gaza dan memindahkan penduduk Palestina ke negara lain.

Namun, pada hari Jumat, ia mengumumkan bahwa ia tidak terburu-buru dengan rencana tersebut, setelah muncul reaksi marah dari dunia internasional.

Al-Qanou menegaskan bahwa Gaza akan tetap menjadi tanah yang dibebaskan oleh penduduk dan para pejuangnya.

“Gaza akan selalu menjadi wilayah terlarang bagi para penjajah dan kekuatan asing mana pun,” tegasnya.

Malam tadi, kendaraan militer Israel mulai mundur dari Poros Netzarim, yang dibangun oleh tentara Israel selama perang genosida di Gaza untuk memisahkan bagian utara dan selatan. Ini terjadi setelah lebih dari setahun 3 bulan pendudukan Israel di wilayah tersebut.

Tentara Israel pertama kali menguasai Netzarim pada awal November 2023, memisahkan wilayah Gaza Utara dan Tengah dari bagian selatan, serta memaksa satu juta warga Palestina mengungsi ke selatan Wadi Gaza di bawah serangan udara dan artileri berat.

Proses penarikan ini dilakukan sebagai bagian dari tahap pertama perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara Israel dan faksi-faksi Palestina di Gaza. Perjanjian ini mencakup penarikan pasukan Israel dari koridor Netzarim yang terletak di tengah Jalur Gaza.

Jurnalis Anadolu melaporkan bahwa tentara Israel mulai mengosongkan Poros Netzarim sepenuhnya pada malam tadi, sebagai implementasi dari perjanjian tersebut.

Ia menambahkan bahwa tentara Israel dan kendaraan militernya telah sepenuhnya keluar dari Poros Netzarim. Hal ini memungkinkan warga sipil dan kendaraan untuk bergerak bebas di kedua arah antara Gaza Utara dan Selatan.

Pada 27 Januari lalu, tentara Israel menarik diri dari Poros Netzarim, dari Jalan Rashid (pesisir) di barat hingga Jalan Salah al-Din di timur, sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata. Hal ini memungkinkan lebih dari setengah juta pengungsi Palestina kembali ke Gaza Utara.

Pada 19 Januari lalu, perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel mulai berlaku, dengan mediasi dari Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat.

Dengan dukungan Amerika Serikat, Israel melakukan genosida di Gaza antara 7 Oktober 2023 hingga 19 Januari 2025, yang menyebabkan lebih dari 159.000 warga Palestina tewas atau terluka, sebagian besar adalah anak-anak dan wanita. Selain itu, lebih dari 14.000 orang masih hilang.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular