Hamas menuding Israel sebagai bertanggung jawab atas kematian para sandera yang ditahan di Gaza.
Izzat Al-Rishq, anggota Biro Politik Hamas menyatakan, Israel dengan dukungan penuh Amerika Serikat terus melancarkan genosida terhadap rakyat Palestina dan mengabaikan upaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata.
Dalam pernyataannya pada Ahad, (1/9) Al-Rishq menegaskan, para sandera yang ditemukan tewas di Gaza tewas akibat pemboman Zionis, bukan oleh tangan Hamas.
Ia juga menuduh Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, ikut bertanggung jawab atas kematian tersebut, karena mendukung Israel dengan senjata dan dana.
Al-Rishq juga menegaskan, Netanyahu dan pemerintahnya yang ekstremis akan membayar mahal atas kejahatan brutal ini.
Baca juga: Israel evakuasi 6 mayat sandera dari Gaza
Kata Al-Rishq, Hamas lebih peduli terhadap nyawa para sandera dibandingkan Biden. Karena Hamas telah menyetujui usulan gencatan senjata yang diajukan oleh Biden dan resolusi Dewan Keamanan PBB, yang akhirnya ditolak oleh Netanyahu.
Hamas menganggap AS dan Biden sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kejahatan perang harian dan genosida di Jalur Gaza.
Genosida di Gaza telah menewaskan lebih dari 150.000 orang, dengan 69% di antaranya adalah anak-anak dan perempuan.
Al-Rishq menutup pernyataannya dengan menyebut bahwa sejarah akan mencatat Biden sebagai pendukung dan mitra kejahatan perang Netanyahu dan kelompoknya.
Baca juga: Keluarga sandera Israel lari ke perbatasan Gaza, panggil kerabat mereka
Baca juga: Oposisi Israel sepakat gulingkan pemerintahan Netanyahu
