Tuesday, June 3, 2025
HomeBeritaHamas siap negosiasi tak langsung dengan Israel

Hamas siap negosiasi tak langsung dengan Israel

Gerakan Hamas pada Ahad (1/6/2025) malam menyatakan kesiapan untuk segera memulai kembali putaran baru negosiasi tidak langsung dengan Israel.

Langkah ini bertujuan menyelesaikan sejumlah poin yang masih diperselisihkan guna mengakhiri krisis kemanusiaan di Jalur Gaza dan mencapai gencatan senjata permanen.

Pernyataan tersebut disampaikan setelah Hamas secara resmi menyampaikan tanggapannya pada Sabtu terhadap proposal gencatan senjata yang diajukan oleh utusan Amerika Serikat untuk Timur Tengah, Steve Witkoff. Namun, baik pemerintah Israel maupun Witkoff menolak tanggapan itu secara keseluruhan.

“Kami menyambut baik upaya berkelanjutan dari Qatar dan Mesir untuk mengakhiri perang yang dilancarkan pendudukan Zionis terhadap rakyat kami di Jalur Gaza,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan resmi.

Kelompok tersebut menegaskan kesiapannya “untuk segera memulai negosiasi tidak langsung demi mencapai kesepakatan atas poin-poin yang masih diperselisihkan, dengan cara yang menjamin bantuan bagi rakyat kami, mengakhiri bencana kemanusiaan, serta mengarah pada gencatan senjata permanen dan penarikan penuh pasukan pendudukan (Israel).”

Sebelumnya pada hari yang sama, Mesir dan Qatar mengeluarkan pernyataan bersama yang menyatakan harapan agar tercapai kesepakatan gencatan senjata sementara selama 60 hari antara Israel dan Hamas. Gencatan senjata sementara tersebut diharapkan menjadi jalan menuju perdamaian yang lebih langgeng di Gaza.

“Qatar dan Mesir, dalam koordinasi dengan Amerika Serikat, menegaskan niat untuk meningkatkan upaya guna mengatasi hambatan dalam proses negosiasi,” demikian isi pernyataan bersama tersebut.

Kedua negara juga menyerukan kepada semua pihak untuk “bertindak secara bertanggung jawab dan mendukung upaya mediasi yang bertujuan menyelesaikan krisis di Jalur Gaza melalui pemulihan stabilitas dan ketenangan di kawasan.”

Pada Sabtu malam, Witkoff menyampaikan kritik keras terhadap tanggapan terbaru Hamas terhadap proposalnya. Ia menyebutnya “sama sekali tidak dapat diterima.”

Ia menekankan bahwa satu-satunya cara untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata 60 hari dalam waktu dekat adalah “melalui pembicaraan substansial secara jujur, di mana setengah dari sandera yang masih hidup dan setengah dari yang telah meninggal dapat dipulangkan kepada keluarga mereka.”

Pada hari yang sama, Hamas membenarkan telah menyerahkan tanggapan resminya kepada para mediator terkait proposal Witkoff. Meskipun tidak merinci isi dokumen tersebut, Hamas menyatakan posisinya didasarkan pada tiga tuntutan utama: gencatan senjata permanen, penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza, serta akses kemanusiaan tanpa hambatan ke wilayah tersebut.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular