Saturday, December 21, 2024
HomeHeadlineHamas tegaskan tak gentar hadapi serangan Israel di Jabalia

Hamas tegaskan tak gentar hadapi serangan Israel di Jabalia

Anggota Biro Politik Hamas, Izzat al-Rishq, pada Jumat menyatakan bahwa kelompok perlawanan tersebut “tetap teguh” menghadapi serangan militer Israel di kamp pengungsi Jabalia, yang telah berlangsung selama enam hari, menurut laporan Anadolu.

Sejak 6 Oktober, militer Israel telah memberlakukan pengepungan ketat di Jabalia, menyusul eskalasi kekerasan di Gaza utara yang menandai bentrokan paling sengit sejak Mei.

Dalam sebuah pernyataan, Rishq mengatakan, “Pilihan rakyat kami akan selalu tetap … bertahan di tanah air, berjuang, dan melawan agresi pendudukan.”

Ia menyamakan tindakan Israel dengan “terorisme Nazi” dan menyoroti bahwa “sejak 7 Oktober tahun lalu, militer Israel telah terlibat dalam berbagai bentuk agresi terhadap warga Palestina di Gaza, Tepi Barat yang diduduki, dan Yerusalem tanpa mencapai tujuan kekerasan mereka.”

“Mereka yang berpegang teguh pada tanah mereka dan mempertahankan hak mereka akan memiliki kata akhir, sementara musuh fasis ini hanya akan menuai kekecewaan, kegagalan, dan kekalahan, meskipun ada kesunyian dan keterlibatan internasional,” tambahnya.

Militer Israel telah memperingatkan warga Palestina di Jabalia, Beit Hanoun, dan Beit Lahia untuk meninggalkan rumah mereka dan pindah ke selatan. Namun, otoritas Gaza menasihati warga untuk tidak menuruti peringatan ini, menyebutnya sebagai “tipuan dan kebohongan.”

Ini adalah operasi darat ketiga oleh militer Israel di Jabalia sejak awal perang yang berlangsung pada 7 Oktober 2023, setelah serangan sebelumnya pada November dan Desember tahun lalu.

Israel terus melancarkan ofensif brutal di Jalur Gaza setelah serangan oleh kelompok Hamas tahun lalu, meskipun Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera.

Lebih dari 42.000 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah tewas sejak saat itu, dengan lebih dari 97.700 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Serangan Israel telah menyebabkan hampir seluruh penduduk Jalur Gaza mengungsi di tengah blokade yang menyebabkan kekurangan parah makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel saat ini menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas tindakannya di Gaza.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular