Hamas menyampaikan kritik terhadap draf resolusi terbaru Amerika Serikat di Dewan Keamanan PBB yang dinilai tidak memberikan kontribusi bagi stabilitas di Jalur Gaza.
Juru bicara Hamas, Hazem Qassem, menilai usulan tersebut berpotensi menggantikan pendudukan Israel dengan bentuk baru perwalian internasional.
Dalam pernyataannya kepada Al Jazeera, Qassem mengatakan bahwa sejumlah perubahan dalam rancangan itu membuka ruang bagi lembaga-lembaga non-Palestina untuk mengawasi tata kelola dan keamanan internal Gaza, sehingga memungkinkan campur tangan pihak luar sebelum warga Palestina dapat mengatur urusan mereka sendiri.
Qassem mengusulkan agar PBB mengeluarkan resolusi yang memperkuat gencatan senjata dan mengirimkan pasukan penjaga perdamaian internasional, alih-alih memberikan kewenangan langsung kepada aktor eksternal atas pemerintahan Palestina.
Kritik Hamas tersebut muncul di tengah upaya internasional yang terus berlangsung untuk mencapai gencatan senjata resmi dan memulihkan layanan penting di Gaza setelah serangkaian serangan Israel dalam beberapa pekan terakhir.


