Brigade Al-Qassam kembali merilis video serangan yang menghancurkan tiga tank Israel di Khan Younis, selatan Jalur Gaza. Dalam video yang dipublikasi pada Jumat (26/7) itu, seorang pejuang mengucapkan doa yang menarik perhatian pengamat militer Mayjend Fayez Duwairi saat memberi ulasan militer di Aljazeera.
“Ya Rabb istakhdimnaa, wamaa tastabdilnaa (ya Tuhan! pakai kami untuk berkhidmad, jangan kau ganti kami,” ucap seorang pejuang yang sedang menyiapkan serangan roket anti-tank Al-Yasin 105 ke arah tank angkut personel Israel yang beroperasi di timur Khan Younis.
Mayjen Duwairi mengatakan, doa tersebut tidaklah bersumber melainkan dari manusia yang memiliki akidah yang baik.
“Maka pejuang ini punya akidah, ideolgi yang mewarisi binaan agama yang baik,” kata dia.
Dia melanjutkan, “inilah ruh sejati anak-anak Palestina yang sedang memperjuangkan hak-kak mereka.”
Selama pekan ini pasukan Israel kembali menggempur kawasan Khan Younis setelah mengusir paksa para pengungsi dari kawasan itu. Dilaporkan lebih dari 100 warga sipil tewas ratusan lainnya luka-luka akibat agresi Israel di Khan Younis.
Menurut angka militer Israel, setidaknya 684 tentara telah tewas dan 4.213 lainnya terluka sejak pecahnya konflik di Gaza pada 7 Oktober 2023.
Baca juga: Militer Israel mengaku temukan 5 jenazah tawanan di Gaza
Baca juga: Pejuang Palestina tewaskan perwira Israel dan hancurkan tank di Gaza
Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan oleh Hamas pada 7 Oktober.
Lebih dari 39.100 warga Palestina telah tewas, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 90.200 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Lebih dari sembilan bulan sejak serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel dituduh melakukan genosida di Pengadilan Internasional, yang memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasi militernya di kota Rafah di selatan, di mana lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum kota tersebut diserbu pada 6 Mei.