Hizbullah meluncurkan puluhan rudal jenis “Fadi 1” dan “Fadi 2”, serta Katyusha, yang menghantam kompleks industri militer milik perusahaan Rafael, perusahaan teknologi elektronik, di utara kota Haifa pada Ahad (22/9) seperti dikutip Aljazeera Arabic.
Di saat yang sama, Israel melancarkan serangan udara paling dahsyat terhadap kota-kota di Lebanon Selatan sejak dimulainya konfrontasi antara keduanya sejak 7 Oktober 2023.
Hizbullah, kemarin (22/9), menyatakan serangan ini adalah balasan awal atas peledakan perangkat komunikasi (pager dan walkie talkie) pada Selasa dan Rabu lalu yang menyebabkan puluhan anggotanya dan warga sipil di Lebanon tewas dan terluka. Hizbullah menyatakan Israel bertanggung jawab atas serangan itu.
Selain itu, Hizbullah juga mengklaim telah meluncurkan dua kali serangan dengan puluhan rudal Fadi 1 dan Fadi 2 ke pangkalan udara Ramat David. Serangan itu sebagai balasan atas serangan Israel di Lebanon dan menyebabkan korban sipil.
Dalam aksi serangan lain, Hizbullah mengerahkan drone untuk menyerang tentara Israel di sekitar situs Menara dan barak Yiftah. Mereka serta melancarkan serangan artileri dan roket ke lokasi-lokasi seperti Maayan Baruch, Al-Baghdadi, Jebel Al-Alam, dan radar.
Hizbullah juga menargetkan tank Merkava dengan rudal di lokasi Marj, mengklaim bahwa seluruh awaknya tewas atau terluka.
Jangkauan Tak Terduga
Malam sebelumnya dan Minggu pagi, Hizbullah meluncurkan puluhan roket ke berbagai wilayah Israel, mencapai jangkauan yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak 8 Oktober.
Jika sebelumnya serangan Hizbullah hanya menyasar wilayah Galilea Atas dengan menggunakan roket Borkan, Falaq, dan Katyusha. Kali ini mereka menargetkan wilayah utara Haifa, yang berjarak 40 kilometer dari perbatasan Lebanon, dengan rudal Fadi 1 dan Fadi 2.
Militer Israel melaporkan bahwa mereka mendeteksi sekitar 150 roket, rudal jelajah, dan drone yang ditembakkan ke Israel utara pada Minggu pagi.
Sistem pertahanan udara Israel berhasil mencegah sebagian besar serangan tersebut, meskipun beberapa kerusakan tetap terjadi.
Hizbullah menayangkan cuplikan rudal Fadi 1 yang digunakan dalam serangan ke Israel utara. Menurut Hizbullah, Fadi 1 pertama kali digunakan dalam Perang Lebanon 2006.
Fadi adalah rudal buatan Suriah dan bagian dari persenjataan Hizbullah yang setara dengan rudal Khaybar buatan Iran.
Serangan Udara Paling Dahsyat
Jet-jet tempur Israel melancarkan serangan udara yang paling dahsyat ke kota-kota di Lebanon Selatan. Lebih dari 100 serangan menghantam kawasan hutan hingga mencapai Gunung Rihan dan Sungai Litani.
Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan tiga orang tewas dan lima lainnya terluka akibat serangan udara Israel di wilayah Malikiya, Khiyam, dan Aitroun di Lebanon Selatan.
Qassem juga menyebutkan bahwa serangan rudal yang diluncurkan Hizbullah pada Minggu pagi ke target-target, termasuk kompleks industri militer Rafael dan pangkalan udara Ramat David dekat Haifa, adalah “bagian dari pembayaran hutang dalam pertempuran hutang terbuka” dengan Israel.