Hizbullah pada Rabu, (9/10) merilis rekaman yang memperlihatkan pangkalan militer, fasilitas, serta instalasi vital di kota Haifa, Israel utara, yang diambil oleh salah satu drone mereka.
Divisi media Hizbullah, membagikan rekaman itu melalui Telegram dan menyatakan, gambar tersebut adalah hasil pengintaian udara pangkalan militer dan fasilitas vital di kawasan Haifa-Carmel.
Rekaman video itu didapat dari drone Hizbullah yang berhasil masuk dan keluar wilayah Israel tanpa terdeteksi pihak Israel.
Video yang diberi judul “Hudhud – Episode 3” ini menampilkan gambar-gambar yang diambil oleh drone Hudhud di atas pangkalan militer dan fasilitas vital milik Israel.
Ini adalah kali keempat Hizbullah menggunakan drone Hudhud. Pertama kali digunakan pada 18 Juni, ketika Hizbullah mengklaim telah mengirim drone yang kembali dengan gambar-gambar “sensitif” dari wilayah utara Israel, khususnya Pelabuhan Haifa.
Menurut pernyataan yang dirilis pada Rabu, beberapa instalasi militer terletak di lingkungan sipil, termasuk di antara fasilitas industri, wisata, dan ilmiah.
Drone tersebut dilaporkan juga menangkap kawasan industri Kiryat Nahum, kilang minyak Haifa, zona industri Kiryat Ata, pabrik-pabrik material konstruksi Nesher, dan pangkalan Mishmar.
Rekaman itu juga menunjukkan “pangkalan Mishmar HaCarmel, pangkalan pertahanan udara yang bertanggung jawab melindungi Haifa dan sekitarnya,” demikian disebutkan dalam video tersebut.
Video itu merekam radar dan platform Iron Dome, ruang komando, posisi pasukan, menara Ashkelon, dan kompleks komersial Grand Canyon.
Rekaman itu juga memperlihatkan persimpangan terowongan utama di Gunung Carmel, dengan Hizbullah menyatakan bahwa “terowongan ini digunakan sebagai rumah sakit yang dibentengi selama masa perang.”
Video tersebut juga menampilkan “pangkalan Ze’ev, pangkalan cadangan pertahanan udara yang berisi baterai David’s Sling, dan pangkalan Kiryat Eliezer, pangkalan pertahanan udara utama yang bertanggung jawab melindungi wilayah Haifa dan sekitarnya.”
Video berdurasi tujuh menit itu menyoroti “pangkalan Stella Maris, yang strategis untuk pengawasan maritim dan pemantauan di sepanjang pantai utara, yang mengandung sistem radar berlapis.”
Belum ada tanggapan langsung dari Israel terkait video tersebut, namun media Israel telah memublikasikan ulang rekaman itu.
Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran di seluruh Lebanon yang mereka klaim menargetkan Hizbullah sejak 23 September, yang telah menewaskan lebih dari 1.323 orang dan melukai hampir 3.700 orang.
Kampanye udara ini merupakan eskalasi dari perang lintas perbatasan selama setahun antara Israel dan Hizbullah.
Serangan Hizbullah sebagai respons terhadap agresi brutal Tel Aviv di Jalur Gaza yang telah menewaskan hampir 42.000 orang sejak 7 Oktober. Sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak.
Meskipun ada peringatan internasional bahwa kawasan Timur Tengah berada di ambang perang regional di tengah serangan tak henti-hentinya Israel di Gaza dan Lebanon, Tel Aviv memperluas konflik dengan meluncurkan invasi darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.
Baca juga: 2 warga Israel tewas karena roket Hizbullah di utara Israel