Tuesday, July 22, 2025
HomeBeritaIkhwanul Muslimin serukan tindakan darurat global selamatkan Gaza

Ikhwanul Muslimin serukan tindakan darurat global selamatkan Gaza

Ikhwanul Muslimin di Mesir mengajak seluruh pihak untuk melakukan “nifār umum” atau seruan darurat serta tindakan cepat guna menyelamatkan Gaza di tengah blokade, perang kelaparan, dan pembantaian yang terus berlanjut terhadap warga di wilayah tersebut.

Dr. Salah Abdul Haq, Pelaksana Tugas Ikhwanul Muslimin, dalam sebuah pernyataan yang dirilis Ahad (20/7), menegaskan, “Kewajiban kita semua saat ini adalah tidak membiarkan rakyat Gaza menghadapi mesin kelaparan dan kematian sendirian. Mari suara publik bergerak, dan hancurkan patung-patung politik yang menghalangi kita melaksanakan kewajiban moral, agama, dan kemanusiaan.”

Ia menjelaskan bahwa apa yang terjadi di Gaza sudah melampaui batas bencana kemanusiaan, menyebut penderitaan warga sebagai “pemusnahan massal.”

“Lebih dari dua juta manusia terkungkung kelaparan, dibunuh, dan dimusnahkan, sementara rezim Zionis berdiri dengan muka terbuka menentang seluruh dunia, menantang hukum internasional dan nilai-nilai kemanusiaan.”

Ekspansi proyek Israel

Abdul Haq juga menyinggung apa yang disebutnya sebagai perluasan agresi Israel yang kini meliputi serangan berkelanjutan ke Lebanon, Yaman, Iran, dan Suriah. “Proyek entitas ini tak mengenal batas geografis dan tak berhenti hanya di satu tempat, melainkan berusaha memicu kekacauan di seluruh kawasan dan membunuh semangat perlawanan.”

Ia menambahkan bahwa “fiqh Islam jelas menyatakan jihad menjadi kewajiban individual saat musuh menyerang tanah kaum Muslim.” Kewajiban ini tidak gugur dari siapa pun.

Abdul Haq mengajak setiap orang “bertindak cepat sesuai kemampuan masing-masing,” menegaskan bahwa jihad bukan hanya tentang mengangkat senjata, tetapi juga mencakup dukungan finansial, media, politik, dan segala bentuk solidaritas.

Tanggung jawab negara-negara sekitar

Dalam pernyataannya, Ikhwanul Muslimin juga mengirim pesan keras kepada para pemimpin negara-negara tetangga, yang disebutnya “memikul dosa terbesar atas pengkhianatan Gaza.”

Mereka dituding bertanggung jawab secara hukum dan syariat atas kelanjutan pengepungan. “Kalian hari ini bertanggung jawab di hadapan Allah, rakyat, dan sejarah. Pertemuan formal maupun kecaman kosong takkan membebaskan kalian dari tanggung jawab ini.”

Pernyataan itu menuduh negara-negara tetangga “berperan dalam kejahatan dengan menutup perbatasan dan menghalangi bantuan kemanusiaan.” Mereka menyatakan bahwa “terus mencekik Gaza dan menolak pasokan makanan dan obat-obatan bukan sekadar pengkhianatan, tapi juga keterlibatan nyata dalam kejahatan tersebut.”

Ikhwanul Muslimin menuntut agar perbatasan segera dibuka dan konvoi bantuan serta bantuan kemanusiaan dapat masuk ke Gaza tanpa hambatan. Mereka menyerukan negara-negara Arab dan Islam untuk mendukung Gaza dengan segala cara—secara politik, ekonomi, militer, dan media—serta memperingatkan bahwa keheningan atas kejahatan ini akan tercatat sebagai noda aib dalam sejarah yang tidak akan pernah terampuni.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular