Para Menteri Luar Negeri dari 17 negara menyampaikan keprihatinan atas keselamatan misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla, yang bertujuan menyalurkan bantuan ke Jalur Gaza dan meningkatkan kesadaran terhadap krisis kemanusiaan yang terus memburuk di wilayah tersebut.
Dalam pernyataan bersama yang dirilis pada Senin (15/9), para Menlu dari Bangladesh, Brasil, Kolombia, Indonesia, Irlandia, Libya, Malaysia, Maladewa, Meksiko, Pakistan, Qatar, Oman, Slovenia, Afrika Selatan, Spanyol, dan Türkiye menegaskan dukungan terhadap tujuan damai dari inisiatif sipil ini, yang juga melibatkan warga negara mereka sebagai peserta.
“Kami menyampaikan keprihatinan mendalam atas keselamatan Global Sumud Flotilla… dan menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri dari segala tindakan melawan hukum atau kekerasan terhadap Flotilla,” bunyi pernyataan tersebut.
Global Sumud Flotilla dirancang sebagai upaya masyarakat sipil internasional untuk menembus blokade Jalur Gaza yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Misi ini mengusung dua tujuan utama: penyaluran bantuan kemanusiaan dan seruan penghentian perang di wilayah tersebut.
Para Menlu menyatakan bahwa kedua tujuan tersebut selaras dengan komitmen negara-negara mereka terhadap perdamaian dan penghormatan pada hukum internasional, termasuk hukum humaniter internasional.
Pernyataan tersebut juga menegaskan bahwa segala bentuk pelanggaran hukum terhadap Flotilla—termasuk kemungkinan penyerangan terhadap kapal di perairan internasional maupun penahanan sewenang-wenang terhadap para peserta—akan menimbulkan tuntutan pertanggungjawaban internasional.
“Kami menegaskan kembali bahwa setiap pelanggaran terhadap hukum internasional dan hak asasi manusia para peserta Flotilla… akan menimbulkan permintaan pertanggungjawaban,” tegas para Menlu.
Seruan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, menyusul genosida berkepanjangan di Gaza yang telah menewaskan puluhan ribu warga sipil Palestina. Beberapa misi bantuan sebelumnya, termasuk flotilla serupa pada tahun-tahun sebelumnya, telah mengalami intersepsi dan penahanan oleh Israel, memicu kecaman internasional.
Inisiatif Global Sumud Flotilla dipandang sebagai bagian dari upaya non-negara untuk membuka jalur kemanusiaan ke Gaza dan menyoroti dampak blokade serta agresi militer terhadap masyarakat sipil Palestina.