Thursday, January 23, 2025
HomeBeritaIrak pulangkan 1.905 personel militer Suriah

Irak pulangkan 1.905 personel militer Suriah

Langkah ini dilakukan untuk menghormati keinginan mereka yang ingin kembali ke keluarga setelah mendapatkan jaminan amnesti dari pemerintah baru Suriah

Komando Operasi Gabungan Irak mengumumkan telah memulangkan 1.905 personel militer Suriah, termasuk perwira, ke tanah air mereka pada Kamis (19/12).

Dikutip dari Aljazeera Arabic, proses pemulangan ini dilakukan secara resmi dengan menyerahkan mereka kepada pihak Suriah di perbatasan Al-Qaim.

Dalam pernyataan yang diterima Kantor Berita Irak (INA), Komando Operasi Gabungan menjelaskan, pada 7 Desember 2024, sejumlah anggota militer Suriah, termasuk perwira, staf, serta penjaga di perbatasan Al-Bukamal, meminta perlindungan dan memasuki wilayah Irak akibat perkembangan terakhir di Suriah.

“Atas dasar kemanusiaan, mereka diizinkan masuk ke Irak dan disediakan lokasi penampungan sementara,” demikian bunyi pernyataan tersebut.

Pada Rabu (18/12/2024), sebanyak 36 staf Suriah yang bekerja di pos perbatasan Al-Bukamal dipulangkan atas permintaan mereka sendiri. Hari berikutnya, 1.905 personel militer Suriah diserahkan secara resmi kepada pasukan keamanan Suriah di perbatasan Al-Qaim.

Langkah ini dilakukan untuk menghormati keinginan mereka yang ingin kembali ke keluarga setelah mendapatkan jaminan amnesti dari pemerintah baru Suriah.

Komando Operasi Gabungan Irak menegaskan pihaknya telah memastikan komitmen otoritas Suriah untuk menjaga keselamatan para personel itu.

Komitment itu meliputi penerapan amnesti dan pemulangan mereka ke keluarga masing-masing sesuai dengan prinsip hak asasi manusia.

Adapun senjata yang dibawa oleh personel militer Suriah masih berada dalam pengawasan Kementerian Pertahanan Irak. Senjata-senjata tersebut akan diserahkan kembali kepada pemerintah baru Suriah setelah pembentukan kabinetnya.

Sebelumnya, video yang beredar di media sosial menunjukkan adanya demonstrasi di kamp tempat para personel Suriah ditampung.

Sebagian besar meminta untuk dipulangkan setelah pemerintah Suriah mengumumkan amnesti umum bagi tentara dari rezim sebelumnya.

Amnesti ini dianggap sebagai peluang bagi para tentara untuk menghindari sanksi hukum dan kembali ke kehidupan normal.

Pemerintah Irak sebelumnya telah mendirikan kamp penampungan di wilayah gurun Rutba untuk menampung tentara Suriah yang melarikan diri.

Lokasi di Rutba dipilih karena posisinya yang terpencil dan jauh dari pemukiman penduduk guna mencegah potensi konflik atau ketegangan.

Baca juga: Prabowo ajak negara D-8 dukung ekonomi Palestina

Baca juga: Assad diduga bocorkan daftar pangkalan militer Suriah ke Israel sebelum kabur

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular