Perdana Menteri Irak, Mohammed Shia al-Sudani, pada Minggu (14/9/2025) menyerukan pembentukan aliansi militer Islam sebagai respons atas rangkaian tindakan militer Israel, termasuk serangan udara ke Doha yang menewaskan lima anggota Hamas dan satu petugas keamanan Qatar.
Berbicara kepada saluran berita Al Jazeera Qatar, al-Sudani menyebut serangan pada Selasa lalu itu sebagai “pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional” dan peringatan keras bahwa tindakan Israel telah menjadi ancaman bagi stabilitas kawasan.
“Tidak ada alasan bagi negara-negara Muslim untuk tidak membentuk kekuatan keamanan bersama demi melindungi diri,” ujar al-Sudani, seraya menyerukan pembentukan kemitraan komprehensif di bidang politik, keamanan, dan ekonomi di antara negara-negara Arab dan Islam.
Pernyataan tersebut disampaikan di tengah pertemuan para menteri luar negeri negara-negara Arab dan Islam di Doha, yang tengah mempersiapkan KTT Darurat Arab-Islam pada Senin (16/9) untuk membahas dampak dari serangan Israel ke Qatar.
KTT tersebut juga disebut-sebut akan menjadi momentum bagi pengaktifan kembali rencana lama pembentukan pasukan militer gabungan Arab, sebuah inisiatif yang pertama kali diusulkan Mesir hampir satu dekade lalu.
Dorongan kolektif Dunia Islam
Perdana Menteri Irak menekankan bahwa dunia Islam memiliki banyak instrumen yang dapat digunakan untuk menekan Israel agar menghentikan agresinya. Ia mengingatkan bahwa serangan ke Qatar bukanlah akhir, dan menyebut pembunuhan sistematis di Gaza sebagai ancaman jangka panjang bagi keamanan kawasan.
Menurut al-Sudani, serangan udara Israel menargetkan kompleks permukiman di Doha saat para pemimpin Hamas tengah membahas proposal Amerika Serikat terkait penghentian perang di Gaza.
Lebih dari 64.800 warga Palestina telah dilaporkan tewas di Gaza sejak konflik memuncak pada Oktober 2023, menurut data yang dirilis otoritas Palestina.
Kecaman internasional
Pemerintah Qatar sebelumnya mengecam serangan tersebut sebagai tindakan “pengecut” dan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional. Doha juga memperingatkan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir apa yang disebut sebagai “perilaku sembrono” Israel.
Selama ini, Qatar memainkan peran sentral dalam upaya mediasi antara Israel dan Hamas, bersama Amerika Serikat dan Mesir.
Pada Kamis lalu, anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga mengeluarkan pernyataan mengecam serangan tersebut dan menyerukan semua pihak untuk “memanfaatkan peluang menuju perdamaian”, meskipun tidak secara langsung menyebut Israel sebagai pelaku.