Tentara Lebanon pada Sabtu (5/10) memperingatkan adanya upaya Israel untuk menjerat warga sipil ke situs-situs yang diduga digunakan untuk spionase dan pengumpulan informasi.
Dalam peryataannya yang dikutip Anadolu, Tentara Lebanon menyatakan, Israel menyebarkan konten media di sejumlah media sosial berbentuk video, tautan, dan aplikasi.
Tentara Lebanon mengatakan, Israel ingin “menarik warga ke lokasi-lokasi yang dirancang untuk kegiatan mata-mata dan pengumpulan intelijen.”
Tentara juga memperingatkan warga akan bahaya keterlibatan dengan konten semacam itu. Mereka menekankan adanya dampak hukum dan risiko keamanan yang ditimbulkan bagi negara dan masyarakat.
Peringatan ini muncul di tengah kekhawatiran yang meningkat di Lebanon tentang dugaan pelanggaran keamanan yang dilakukan oleh jaringan mata-mata lokal yang dikaitkan dengan Israel.
Baca juga: LAPORAN KHUSUS | Bagaimana Mossad jebol dan ledakkan pager Hizbullah
Baca juga: Setelah Gallant, kini Mossad kritik Netanyahu tentang pertukaran tahanan
Sejak dimulainya perang Israel terhadap Jalur Gaza, yang telah merenggut lebih dari 41.800 korban jiwa pada bulan Oktober lalu, Hizbullah dan Israel terus terlibat dalam perang lintas perbatasan.
Menurut pihak berwenang Lebanon, sedikitnya 2.036 orang tewas akibat serangan Israel, lebih dari 9.500 terluka, dan sekitar 1,2 juta orang lainnya terpaksa mengungsi.
Masyarakat internasional telah memperingatkan bahwa serangan Israel di Lebanon dapat memperluas konflik Gaza menjadi perang regional yang lebih luas.
