Militer Israel mengumumkan telah menemukan jenazah enam sandera dari satu terowongan di Gaza selatan. Hamas mengatakan, para sandera itu semestinya dibebaskan pada tahap pertama genjata jika terjadi kesepakatan.
Penemuan ini terjadi di tengah serangan yang telah berlangsung selama 11 bulan di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 40.000 warga Palestina.
Agresi Israel dilakukan menyusul serangan pejuang Palestina yang dimotori kelompok Hamas pada 7 Otober, yang menewaskan lebih dari 1.100 orang Israel dan menyandera sekitar 250 tawanan.
Militer Israel menyatakan bahwa jenazah keenam tawanan tersebut ditemukan di satu terowongan bawah tanah di wilayah Rafah dan telah dipulangkan ke Israel untuk diidentifikasi.
Pihak Israel mengklaim para tawanan tewas tidak lama sebelum jenazah mereka ditemukan. Keenam tawanan yang tewas diidentifikasi sebagai Almog Sarusi, Alex Lobanov, Carmel Gat, Ori Danino, Eden Yerushalmi, dan Hersh Goldberg-Polin.
Baca juga: Keluarga sandera Israel lari ke perbatasan Gaza, panggil kerabat mereka
Baca juga: Oposisi Israel sepakat gulingkan pemerintahan Netanyahu
Pejabat senior Hamas, Izzat al-Risheq, menyatakan bahwa keenam tawanan tersebut tewas dalam serangan udara Israel. Ia juga menyalahkan Amerika Serikat terus membantu Israel dengan persenjataan dan berbagai dukungan lainnya.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyatakan, mereka yang membunuh sandera tidak menginginkan kesepakatan untuk gencatan senjata di Gaza.
Namun, forum keluarga para tawanan, yang kritis terhadap Netanyahu menyerukan protes besar-besaran untuk menuntut penghentian total operasi militer demi pembebasan tawanan yang tersisa.
Dalam pernyataan video di X, pemimpin oposisi Yair Lapid meminta semua warga untuk turun ke jalan dan menuntut gencatan senjata.
Profesor ilmu politik di Universitas Bar-Ilan, Menachem Klein, menyalahkan Netanyahu dan kabinetnya yang menolak untuk mencapai kesepakatan demi membebaskan para tawanan. Kata dia Netanyahu menandatangani vonis mati bagi tawanan Israel tersebut.
Presiden AS Joe Biden menyatakan “hancur dan marah” atas kematian enam tawanan tersebut, termasuk warga Israel-Amerika, Goldberg-Polin.
Biden, yang pemerintahannya mendukung dan mendanai genosida Israel di Gaza berjanji, para pemimpin Hamas akan membayar kejahatan ini. Dan kami akan terus bekerja tanpa henti untuk mencapai kesepakatan pembebasan tawanan yang tersisa.
Baca juga: PENTING! Setiap bulan, lebih dari 1000 tentara Israel masuk pusat rehabilitasi
Baca juga: EKSKLUSIF | Takziyah ke rumah Ismail Haniyah di Doha