Menyusul laporan adanya virus polio di Jalur Gaza, militer Israel melakukan tes sampel di beberapa area yang menunjukkan adanya sisa-sisa virus polio dalam air yang terkontaminasi.
Hasil temuan ini mendorong militer dan kementerian kesehatan Israel, untuk memvaksinasi pasukan darat mereka.
Direktorat Teknologi dan Logistik memulai operasi vaksinasi besar-besaran bagi seluruh pasukan reguler dan cadangan yang beroperasi di lapangan. Vaksinasi akan dilakukan secara bertahap dan prajurit diinstruksikan untuk menjaga kebersihan pribadi.
Pasukan penjajah Israel (IOF) menegaskan bahwa prajurit yang tidak ingin divaksinasi tidak akan diwajibkan untuk menerimanya.
Baca juga: Hamas dan Jihad Islam ajak PLO cabut pengakuan terhadap Israel
Baca juga: OPINI | Kenapa Israel ingin pengaruhi Masjid Istiqlal?
Selain operasi vaksinasi untuk prajurit, IDF juga bekerja sama dengan berbagai organisasi untuk memperkenalkan vaksin yang ditujukan bagi penduduk di Jalur Gaza. Dengan bantuan organisasi internasional, IDF telah mengirimkan sekitar 300.000 vaksin polio ke Gaza sejak awal perang, yang cukup untuk lebih dari satu juta warga Gaza.
Saat ini, kepala Koordinasi Kegiatan Pemerintah di Wilayah (COGAT), Mayjen Rasan Elian, sedang berkomunikasi dengan komunitas internasional untuk memungkinkan pengiriman dosis tambahan vaksin polio kepada warga Gaza.