Saturday, June 14, 2025
HomeBeritaIsrael serang Iran, Pakar: Sulit hancurkan fasilitas nuklir di dalam gunung

Israel serang Iran, Pakar: Sulit hancurkan fasilitas nuklir di dalam gunung

Pakar militer, Mayor Jenderal Purnawirawan Fayez Al-Duwairi, menyatakan bahwa fasilitas nuklir Iran dibangun jauh di dalam pegunungan, menjadikannya target yang sangat sulit untuk dihancurkan, terutama oleh Israel. Kendala logistik juga turut memperumit kemungkinan serangan udara ke fasilitas-fasilitas tersebut.

Dalam wawancara dengan Al Jazeera, beberapa saat sebelum serangan udara Israel terhadap Iran pada Jum’at (13/6) dini hari, Al-Duwairi mengungkapkan bahwa satu-satunya senjata yang mampu menghancurkan fasilitas bawah tanah Iran seperti di Natanz, Fordow, dan Arak adalah bom penghancur bunker jenis GBU-57.

Namun, menurutnya, Israel tidak memiliki pesawat yang mampu membawa bom seberat lebih dari 12 ton tersebut.

“Pesawat tempur seperti F-35 tidak mampu membawa bom itu. Satu-satunya yang bisa adalah pembom strategis milik Amerika Serikat,” kata Al-Duwairi.

Bom GBU-57 diketahui mampu menembus hingga 60 meter beton bertulang, bahkan lebih jauh lagi jika mengenai batuan padat. Artinya, fasilitas nuklir Iran yang dibangun di bawah permukaan tanah pun bisa dijangkau.

Israel mengumumkan bahwa serangan udara yang dilakukan pada Jum’at dini hari menargetkan fasilitas nuklir, pabrik rudal balistik, sistem pertahanan udara, serta sejumlah tokoh militer penting Iran.

Pemerintah Israel menyebut ini sebagai awal dari operasi jangka panjang untuk mencegah Teheran mengembangkan senjata nuklir.

Sementara itu, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyatakan bahwa pemerintah Iran telah mengonfirmasi reaktor nuklir Bushehr tidak menjadi sasaran serangan. IAEA juga melaporkan bahwa fasilitas nuklir Fordow “belum terdampak” oleh serangan Israel sejauh ini.

Badan tersebut juga menambahkan bahwa tidak ada peningkatan kadar radiasi yang terdeteksi di fasilitas nuklir Natanz yang dilaporkan menjadi salah satu target serangan.

Namun, harian Israel Yedioth Ahronoth mengutip sumber keamanan yang mengklaim bahwa “militer telah menghancurkan fasilitas nuklir Natanz milik Iran.”

Beberapa hari sebelumnya, Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi mengatakan bahwa kapasitas nuklir Iran tidak bisa dilumpuhkan hanya dengan satu serangan.

Ia mengaku telah beberapa kali mengunjungi fasilitas-fasilitas tersebut dan menjelaskan bahwa akses menuju instalasi bawah tanahnya memerlukan perjalanan melalui terowongan spiral yang menurun sangat dalam.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular