Thursday, October 2, 2025
HomeBeritaUPDATE - Israel sita 13 kapal Global Sumud Flotilla, nasib aktivis masih...

UPDATE – Israel sita 13 kapal Global Sumud Flotilla, nasib aktivis masih belum diketahui

Sebanyak 13 dari 44 kapal yang tergabung dalam Global Sumud Flotilla dilaporkan telah berada di bawah kendali angkatan laut Israel, demikian disampaikan juru bicara armada tersebut kepada Al Jazeera, Rabu (1/10).

Armada ini tengah berlayar menuju Jalur Gaza dalam upaya menembus blokade yang telah berlangsung hampir dua dekade.

Kapal-kapal yang dihentikan dilaporkan mengangkut puluhan aktivis internasional. Militer Israel memerintahkan kapal-kapal tersebut untuk mengubah arah menuju Pelabuhan Ashdod, di wilayah selatan Israel.

Dalam pernyataannya melalui platform Telegram, penyelenggara Armada Sumud menyebut bahwa pasukan Israel memperlihatkan “perilaku agresif” terhadap kapal-kapal yang ambil bagian dalam misi kemanusiaan tersebut.

Disebutkan pula bahwa kapal Florida menjadi korban tabrakan yang disengaja di laut, sementara kapal Yulara, Mytik, dan lainnya disemprot menggunakan selang tekanan tinggi.

Sementara itu, saluran televisi Israel, Channel 13, melaporkan bahwa militer Israel telah mengambil alih enam kapal dari armada tersebut, dan operasi penguasaan diperkirakan akan berlanjut hingga Kamis (2/10).

Penyelenggara armada menyatakan bahwa nasib kru dan para aktivis yang berada di kapal-kapal yang telah dihentikan masih belum diketahui. Namun mereka mengonfirmasi bahwa pasukan Israel telah menangkap sejumlah peserta, termasuk wartawan Al Jazeera Mubasher, Hayat Al-Yamani, yang berada di atas kapal Sirius.

Laporan sebelumnya dari lembaga penyiaran publik Israel (KAN) menyebut bahwa pasukan angkatan laut Israel telah naik ke beberapa kapal dan mulai mengambil kendali penuh.

Insiden ini terjadi tak lama setelah sekitar 20 kapal perang Israel mengepung armada dan menyebabkan terputusnya komunikasi di antara kapal-kapal peserta.

Seorang koresponden melaporkan bahwa Armada Sumud telah berada dalam status siaga tinggi, mengantisipasi kemungkinan intersepsi.

Sebelumnya, para penyelenggara misi bantuan internasional ke Gaza menyatakan bahwa mereka akan melanjutkan pelayaran, meskipun menghadapi intimidasi dan peringatan dari pemerintah Israel serta imbauan dari beberapa negara Eropa agar mereka menghentikan perjalanan.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler