Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI mengecam keras tindakan Israel yang menahan 12 pejuang kemanusiaan internasional saat mereka hendak menyalurkan bantuan ke Gaza.
Para relawan tersebut berada di kapal Madleen yang dicegat secara paksa oleh militer Israel di perairan internasional dalam misi kemanusiaan menuju wilayah yang hingga kini masih diblokade.
Mardani Ali Sera, ketua BKSAP DPR RI menyampaikan solidaritas penuh kepada para relawan yang kini ditahan oleh otoritas Israel.
“Penahanan terhadap para relawan kemanusiaan ini merupakan bentuk nyata dari kezaliman berulang yang dilakukan oleh Israel. Namun kita tidak boleh mundur dan tidak boleh menyerah karena justru hal ini menjadi alasan kuat untuk terus melawan segala bentuk ketidakadilan” ujar Mardani dalam pernyataannya pada Selasa (10/6).
BKSAP DPR RI juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para pejuang kemanusiaan dari berbagai negara yang tetap teguh menjalankan misi mereka ke Gaza meskipun menghadapi ancaman, tekanan, dan risiko penahanan.
Tindakan intersepsi terhadap kapal Madleen di wilayah perairan internasional juga merupakan pelanggaran serius terhadap hukum laut dan hukum humaniter internasional.
Mardani memandang bahwa aksi ini semakin memperjelas upaya Israel untuk menghalangi bantuan kemanusiaan untuk Gaza.
“PBB telah memperingatkan bahwa seluruh rakyat Gaza kini berada dalam resiko kelaparan karena terjadinya perang yang terus berlangsung lebih dari 20 bulan. Krisis kemanusiaan di Gaza telah mencapai titik genting dimana kebutuhan akan makanan, air bersih, dan layanan dasar lainnya semakin mendesak, karenanya tindakan Israel sungguh tidak beradab dan berperikemanusiaan,” ujar Mardani penuh emosi.
Israel kini menghadapi tekanan internasional yang semakin besar untuk membuka akses bantuan kemanusiaan secara lebih luas di Palestina.
Komunitas global mendesak agar pasokan kebutuhan dasar dapat segera masuk ke Gaza untuk mencegah bencana kemanusiaan yang lebih parah. Penahanan terhadap relawan dan blokade terhadap bantuan hanya akan memperburuk krisis ini.
Sebagai representasi diplomasi parlemen Indonesia, BKSAP menegaskan komitmennya untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina dan melindungi hak para relawan kemanusiaan.
Tindakan represif harus dibalas dengan konsistensi dalam perjuangan, kolaborasi antar negara, dan tekanan internasional yang akan semakin kuat, terang BKSAP.