Friday, November 28, 2025
HomeBeritaIsrael tingkatkan serangan di Tepi Barat, helikopter gempur Jenin dan Tubas

Israel tingkatkan serangan di Tepi Barat, helikopter gempur Jenin dan Tubas

Militer Israel meningkatkan ofensifnya di Tepi Barat bagian utara pada Kamis dengan menggunakan helikopter untuk menyerang wilayah Tubas dan Jenin, menurut kesaksian warga.

Di Jenin, pasukan Israel mengepung sebuah rumah di lingkungan Abu Dhahir dan menangkap sedikitnya satu orang setelah menerobos masuk, demikian disampaikan saksi kepada Anadolu. Sejumlah besar pasukan infanteri dan unit khusus dikerahkan di sekitar lokasi, sementara sebuah helikopter militer tampak berputar di atas area untuk memberikan dukungan.

Para saksi mengatakan helikopter tersebut melepaskan tembakan ke beberapa lokasi selama patroli udara di atas Jenin.

Di Tubas, helikopter Israel terbang rendah di atas kota Tammoun dan melepaskan tembakan ke area terbuka, disertai penggerebekan rumah secara luas dan pencarian di lapangan.

Palang Merah Palestina melaporkan dua anak terluka akibat tembakan pasukan Israel di kamp Jenin, keduanya terkena peluru di bagian paha. Seorang warga Palestina lainnya juga terluka oleh tembakan Israel di Idhna, dekat Hebron.

Sejak ofensif di Tubas dimulai Rabu, pasukan Israel telah menahan 119 warga Palestina, dengan lebih dari 50 orang kemudian dibebaskan, menurut Palestinian Prisoners’ Society dan Palang Merah. Sedikitnya 25 orang terluka dalam serangan tersebut.

Seiring perang dua tahun di Gaza—yang telah menewaskan hampir 70.000 orang—serangan militer dan pemukim ilegal Israel di Tepi Barat telah menewaskan sedikitnya 1.083 warga Palestina dan melukai sekitar 11.000 orang, sementara lebih dari 20.500 warga telah ditahan, berdasarkan data resmi Palestina.

Pada Juli lalu, Mahkamah Internasional (ICJ) menyatakan bahwa pendudukan Israel atas wilayah Palestina adalah ilegal dan menyerukan pembongkaran seluruh permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler