Sunday, November 24, 2024
HomeBeritaJubir Netanyahu jadi tersangka skandal manipulasi dokumen Hamas

Jubir Netanyahu jadi tersangka skandal manipulasi dokumen Hamas

Eli Feldstein, juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjadi tersangka dalam penyelidikan mengenai dugaan bocornya informasi sensitif terkait sandera Israel yang salah satunya memanipulasi data dari Hamas, lansir Times of Israel pada Ahad (3/11).

Feldstein dituduh membocorkan informasi ini ke media Eropa dan berdampak pada keamanan Israel.

Pengadilan Rishon Lezion mencatat penyelidikan dimulai setelah munculnya kecurigaan Shin Bet dan IDF bahwa informasi intelijen yang sensitif telah dibocorkan secara ilegal, yang berpotensi merugikan upaya pembebasan sanderanya di Gaza.

Dalam beberapa hari terakhir, Netanyahu berusaha menjauhkan diri dari kasus ini dan mengklaim tidak ada orang dari kantornya yang ditangkap atau sedang diselidiki.

Meskipun demikian, laporan menunjukkan bahwa Feldstein telah bertugas sebagai pegawai kantor perdana menteri selama setahun terakhir.

Dokumen yang bocor dilaporkan menjadi dasar bagi pemberitaan The Jewish Chronicle, media Yahudi berbasis di London, yang menyatakan bahwa Hamas merencanakan untuk mengeluarkan sandera dari Gaza melalui Mesir, menuju Iran dan Yaman.

Nyatanya, ini adalah dokumen yang telah dimanipulasi oleh para tersangka. The Jewish Chronicle kemudian menarik berita tersebut.

Eli Feldstein, yang berusia 32 tahun, sebelumnya menjabat sebagai petugas di unit juru bicara militer dan sempat menjadi juru bicara batalyon religius Netzah Yehuda.

Penyelidik saat ini tengah memeriksa beberapa isu, termasuk kebocoran dokumen rahasia dan kelalaian dalam penanganan dokumen yang sensitif. Beberapa tersangka dapat menghadapi hukuman hingga 15 tahun penjara.

Setelah dipecat dari militer, Feldstein bekerja sementara sebagai juru bicara pemimpin Otzma Yehudit, Itamar Ben Gvir, yang kini menjabat sebagai menteri keamanan nasional.

Pada hari Sabtu, kantor perdana menteri Israel tidak membantah tuduhan bahwa dokumen itu bocor dari kantor Netanyahu, namun berusaha menjauhkan perdana menteri dari kasus ini.

Mereka menyatakan bahwa Feldstein tidak pernah berpartisipasi dalam diskusi keamanan dan tidak terpapar informasi rahasia.

Forum keluarga sandera mengatakan informasi yang bocor itu menunjukkan bahwa individu yang dekat dengan perdana menteri bertindak dengan cara yang membahayakan keamanan nasional dalam upaya menggagalkan pengembalian sandera.

“Kecurigaan ini menunjukkan bahwa individu yang dekat dengan perdana menteri berusaha menjalankan salah satu upaya terbesar dalam membangun narasi dalam sejarah negara ini. Sebuah pemerintahan yang meninggalkan warganya yang menjadi korban penculikan brutal secara efektif berupaya mencemarkan nama mereka dan membelokkan opini publik terhadap kewajiban untuk mengembalikan mereka — seolah-olah mereka adalah musuh bangsa,” tulis forum itu dalam pernyataannya.

Sumber yang dekat dengan Feldstein mengatakan kepada Channel 12 sebelumnya bahwa ia telah dikhianati oleh Netanyahu.

“Dia bekerja untuk Netanyahu dan menjadi penasihatnya selama satu setengah tahun terakhir. Dia telah mengabdikan hidupnya untuk perdana menteri dan akan membahayakan dirinya untuknya. Begitu skandal ini meledak, Netanyahu membuangnya dan bahkan berbohong, mengatakan bahwa dia tidak bekerja untuknya,” kata sumber tersebut.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular