Kantor Media Pemerintah di Gaza pada Jum’at (25/7) mengumumkan bahwa jumlah jurnalis yang tewas sejak dimulainya serangan Israel pada 7 Oktober 2023 telah mencapai 232 orang, menyusul wafatnya jurnalis Adam Abu Harbeed.
Dalam pernyataannya, kantor tersebut menyebut:
“Jumlah jurnalis yang gugur meningkat menjadi 232 sejak dimulainya perang genosida terhadap Jalur Gaza, setelah dikonfirmasi kematian jurnalis Adam Abu Harbeed.”
Abu Harbeed diketahui bekerja sebagai jurnalis foto untuk sejumlah media lokal dan internasional.
Kantor Media Pemerintah Gaza mengecam keras apa yang mereka sebut sebagai penargetan sistematis terhadap para jurnalis oleh militer Israel. Mereka juga menyerukan kepada Federasi Jurnalis Internasional, Federasi Jurnalis Arab, serta seluruh organisasi pers dunia untuk mengutuk kekerasan yang terus berlangsung terhadap jurnalis Palestina dan profesional media di wilayah tersebut.
“Kami memegang pendudukan Israel, pemerintahan Amerika Serikat, serta negara-negara yang terlibat dalam genosida ini — termasuk Inggris, Jerman, dan Prancis — sepenuhnya bertanggung jawab atas kejahatan brutal dan keji ini,” bunyi pernyataan tersebut.
Sejak dimulainya konflik pada Oktober tahun lalu, Gaza menjadi salah satu wilayah paling berbahaya di dunia bagi pekerja media. Banyak organisasi hak asasi manusia dan kebebasan pers telah menyerukan penyelidikan internasional atas meningkatnya jumlah korban jiwa di kalangan jurnalis.
